Palu (ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tengah akan melibatkan tokoh agama untuk mencegah politisasi suku, agama dan ras dalam proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak di provinsi itu.
Ketua Bawaslu Sulteng Ruslan Husen mengatakan tokoh agama dari berbagai agama akan dilibatkan dalam meningkatkan kualitas pemilu termasuk perdamaian lewat pencegahan isu SARA.
"Tentu tokoh-tokoh agama akan terlibat serta membangun komitmen bersama penyelenggaran pemilu KPU dan Bawaslu, menolak politik SARA," kata dia di Palu, Kamis.
Ruslan mengatakan tokoh agama dan forum kerukunan umat beragama akan dilibatkan dalam penandatangan nota kesepahaman melawan isu SARA pilkada.
Penandatangan kesepahaman akan digelar pada deklarasi tolak politik SARA pada tanggal 14 Februari 2018 di tiga kabupaten di Sulteng.
"Deklarasi tolak politisasi SARA dengan pelibatan tokoh-tokoh agama, sangat penting untuk terlibat dalam deklarasi itu dalam rangka membangun komitmen untuk perdamaian dan peningkatan kualitas pemilu," ujarnya.
Menurut Ruslan pelibatan tokoh agama dalam proses pemilihan kepala daerah untuk peningkatan kualitas pilkada serta perdamaian sangatlah penting.
Bahkan, kata dia, Bawaslu RI telah menggandeng para pihak termasuk tokoh agama dalam mencegah isu SARA dan meningkatan perdamaian di pilkada.
"Bawaslu RI telah melakukan hal serupa yang akan dilauching dalam waktu dekat ini, dengan melibatkan lintas tokoh kerukunan umat beragama," katanya.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018