Kami setiap bulan menggelar rapat koordinasi dengan melibatkan camat, koramil, polsek, aparat desa, pemuka agama, masyarakat guna mencegah paham radikalisme itu."
Lebak (ANTARA News) - Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lebak, Banten, mengoptimalkan tim terpadu guna mencegah paham radikalisme maupun terorisme yang memecahbelah persatuan dan kesatuan juga mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kita sudah terbentu tim terpadu itu di 28 kecamatan dengan dipimpin camat, wakil dari unsur polsek dan koramil serta desa/kelurahan," kata Kepala Kesbangpol Kabupaten Lebak Yusuf di Lebak, Kamis.
Pembentukan tim terpadu itu sangat efektif untuk mendeteksi dini paham radikalisme, terorisme hingga ajaran sesat.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori rawan disusupi oleh paham-paham radikalisme, terorisme dan ajaran sesat.
Sebab, perbatasan langsung dengan Sukabumi, Bogor, Tangerang dan Pandeglang.
Karena itu, tim terpadu bisa menangkal adanya gerakan-gerakan yang mengembangkan paham radikalismes dan terorisme.
"Kami setiap bulan menggelar rapat koordinasi dengan melibatkan camat, koramil, polsek, aparat desa, pemuka agama, masyarakat guna mencegah paham radikalisme itu," ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, pembentuan tim terpadu sudah berjalan empat tahun terakhir dan terbukti tidak ditemukan paham radikalisme maupun ajaran sesat di masyarakat.
Begitu juga masyarakat diminta mewaspadai kelompok radikalismes, terutama rumah-rumah kontrakan yang akan dijadikan lokasi perakitan bom.
Selain itu juga pemilik rumah kontrakan harus selektif menerima orang yang hendak menyewa dan menyertakan identitas karena khawatir mereka jaringan terorisme.
Kewaspadaan itu tentu dapat mencegah kelompok radikalisme maupun terorisme, katanya.
Camat Rangkasbitung Ade Sutiana mengatakan selama ini tim terpadu berjalan dengan baik sehingga dapat mencegah paham radikalisme.
Bahkan, saat ini wilayah Rangkasbitung relatif aman, kondusif, dan damai.
"Kami terus melakukan pertemuan bulanan dengan melibatkan anggota tim terpadu guna mencegah paham radikalisme itu," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018