Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Asosiasi Produsen Makanan Bayi (APMB) Hendro H Poedjono mengatakan produksi susu dalam negeri selama 10 tahun terakhir mengalami stagnasi. "Pasar susu selalu meningkat sekitar 10 persen per tahun, namun sejak 10 tahun lalu suplai susu dalam negeri tidak bertambah," katanya usai bertemu dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Ardiansyah Parman, di Departemen Perdagangan di Jakarta, akhir pekan ini. Selama ini, produksi susu dalam negeri hanya sekitar 1,2 juta liter per hari dari kurang lebih 400ribu ekor sapi perah. Jumlah itu hanya memenuhi 30 persen kebutuhan bahan baku industri pengolah susu lokal, selebihnya diimpor dari Australia. Jika pemerintah tidak segera mendorong pertumbuhan produksi susu dalam negeri bukan tidak mungkin investor industri pengolah susu hengkang dari Indonesia. "Produsen kan butuh bahan baku, itu mungkin saja terjadi," ujarnya. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Thomas Darmawan mengatakan pemerintah harus menggalakkan produksi susu dalam negeri agar industri susu yang ada di Indonesia tidak tergantung dari impor. "Kalau kita bisa menambah sekitar 400 ribu ekor sapi perah lagi, kita bisa menambah pasokan bahan baku industri susu sekitar 1 juta liter lagi dan mengurangi ketergantungan dari luar negeri/impor," ujarnya. Meski tingkat konsumsi susu Indonesia terendah sedunia yaitu 7-8 liter per tahun per orang namun setiap tahunnya mengalami pertumbuhan sekitar 10 persen. Konsumsi susu di Vietnam lebih tinggi dari Indonesia yaitu sekitar 9 liter per tahun per orang. Sedangkan Malaysia, konsumsi susunya bahkan mencapai 25 liter per tahun per orang.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007