Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto menegaskan, aparat baik TNI maupun Polri termasuk aparat intelijen hendaknya fokus pada eksistensi kelompok separatis Republik Maluku Selatan (RMS), daripada saling menyalahkan satu sama lain. "Persoalan tidak akan selesai kalau kita saling menyalahkan satu sama lain," katanya, kepada ANTARA News di Jakarta Minggu, menanggapi pernyataan Badan Intelijen Negara (BIN) yang menyatakan, TNI dan Polri `mengabaikan` informasi yang disampaikannya perihal pengibaran bendera RMS pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Lapangan Merdeka, Ambon, Jumat silam. Ia mengatakan, masing-masing pihak terutama Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah pula mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi dalam kegiatan yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. "Saya menyampaikan data dan informasi yang disampaikan Panglima Kodam (Mayjen TNI Dudarmaidy Soebandi, red) setempat tentang kemungkinan adanya aksi demonstrasi dan sebagainya. Tetapi saya tidak pernah menyinggung tentang kinerja institusi lain dalam tugasnya mengamankan kedatangan Presiden dalam kegiatan itu," ujarnya. Djoko menegaskan, semua pihak baik TNI, Polri maupun aparat intelijen memiliki peran tugas pokok masing-masing dalam mengamankan kunjungan kerja Kepala Negara atau pejabat negara lainnya. Semua sudah ada prosedur tetapnya. "Intinya, kita sama-sama introspeksi diri, koreksi terhadap diri masing-masing. Ibaratnya seperti main golf, kalau tidak bisa melaksanakan `swing` pertama, yang pertama ditanyakan adalah `ada apa dengan saya`. Jadi jangan buru-buru menyalahkan orang lain," katanya. Djoko mengemukakan, insiden pengibaran bendera itu merupakan pelajaran penting bagi semua pihak terutama dalam meredam aksi separatisme seperti yang dilakukan kelompok RMS. "Jadi, daripada kita saling menyalahkan, lebih baik kita bersatu dan fokus pada aksi separatisme oleh RMS. Kalau kita saling menyalahkan, maka kita akan hancur sendiri," tuturnya. Sebelumnya, Staf Khusus Kepala BIN Janzi Sofyan mengatakan, Badan Intelejen Negara (BIN) menyatakan, pihaknya telah bekerja maksimal mengantisipasi pengibaran bendera RMS pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Lapangan Merdeka Ambon Jumat (29/6) yang dihadiri Presiden Yudhoyono. "Tidak benar jika kami tidak bekerja. Kami bekerja siang malam dan hasilnya sudah kami laporkan baik di tingkat teknis di daerah, maupun di tingkat Kementerian Negara Polhukam," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007