Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya, Majapahit Holding BV, menerbitkan obligasi internasional tahun 2007 sebesar 1 miliar dolar AS. Sekretaris Perusahaan PT PLN, Harry Jaya Pahlawan, dalam siaran pernya, di Jakarta, Minggu, mengatakan obligasi tersebut terdiri atas dua jenis, yaitu yang pertama senilai 500 juta dolar AS berjangka waktu 10 tahun dengan kupon sebesar 7,250 persen per tahun dan harga 99,127 persen. Sementara yang kedua juga senilai 500 juta dolar, berjangka waktu 30 tahun, dengan kupon sebesar 7,875 persen per tahun dan harga 98,586 persen. Dana hasil emisi setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan untuk membiayai sebagian dari belanja modal, sehubungan dengan program percepatan pembangunan pembangkit berbahan bakar batubara 10.000 Mega Watt (MW) dan keperluan umum perusahaan lainnya. Sebagaimana pada 2006, obligasi internasional 2007 ini merupakan obligasi tanpa jaminan khusus. Obligasi ditawarkan kepada investor berkualitas melalui mekanisme Rule 144A/Regulation S dan dilaksanakan di beberapa kota besar yang merupakan pusat keuangan dunia antara lain Hongkong, Singapura, London, Boston dan New York. Obligasi internasional 2007 ini mendapat peringkat B1 dari Moody`s dan BB- dari Standard & Poor`s. Komposisi permintaan berdasarkan asal investor yaitu Amerika, Eropa dan Asia yaitu untuk yang berjangka waktu 10 tahun masing-masing sebesar kurang lebih 31 persen, 34 persen dan 35 persen. Sementara untuk jangka waktu 30 tahun, masing-masing sekitar 56 persen, 16 persen dan 28 persen. Menurut Harry Jaya, suksesnya emisi obligasi ini dapat dilihat dari tingginya minat beli investor, yang mencapai sekitar 5 kali oversubscriptions (kelebihan permintaan). Dengan selesainya penerbitan obligasi internasional ini, maka pendanaan program percepatan pembangkit 10.000 MW yang telah dicanangkan Pemerintah untuk dilaksanakan oleh PLN akan lebih terjamin. Melalui program tersebut, diharapkan akan terjadi penurunan rata-rata total biaya pembangkitan dan pemenuhan kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat, katanya. Dalam proses penerbitan obligasi internasional PLN tahun 2007, PT Danareksa Sekuritas bersama-sama dengan UBS AG bertindak sebagai Joint Global Coordinators dan Joint Lead Managers, UBS AG juga bertindak sebagai Sole Bookrunner. (*)

Copyright © ANTARA 2007