Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup menguat 56,32 poin seiring proyeksi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
IHSG BEI ditutup menguat 56,32 poin atau 0,86 persen menjadi 6.534,86, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 10,90 poin (1,00 persen) menjadi 1.101,39.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan bahwa lembaga dana moneter internasional (IMF) yang memperkirakan perekonomian Indonesia masih akan melanjutkan pertumbuhan menjadi salah satu faktor yang mendorong investor kembali mengakumulasi saham sehingga IHSG menguat.
"IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,3 persen dengan inflasi sekitar 3,5 persen, sentimen itu menjadi faktor pendorong bagi IHSG," katanya.
Ia mengemukakan bahwa penguatan IHSG pada hari ini (7/2) dipimpin saham-saham sektor konsumer, perdagangan, dan properti.
Kendati demikian, lanjut dia, secara teknikal, pergerakan IHSG selanjutnya diperkirakan relatif terbatas. Indikator stochastic dan RSI menunjukan penguatan lebih lanjut cukup rendah.
Di sisi lain, lanjut dia, investor asing juga masih cenderung melakukan aksi lepas saham. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp468,98 miliar pada Rabu (7/2) ini.
Transaksi hari ini memcatatkan frekuensi 394.077 kali dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,387 miliar lembar saham senilai Rp9,119 triliun. Sebanyak 251 saham naik, 118 saham menurun, dan 102 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Dari bursa regional, indeks Nikkei-225 bursa Tokyo naik 35,13 poin (0,16 persen) ke 21.645,37, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 272,22 poin (0,89 persen) ke 30.323,20 dan Straits Times Singapura melemah 22,61 poin (0,66 persen) ke posisi 3.383,77.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018