Cirebon (ANTARA News) - Perusahaan produsen vaksin PT Bio Farma (Persero) meregistrasikan sertifikasi halal untuk produk-produk vaksinnya ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara bertahap.
"Bio Farma komitmen untuk meregistrasikan produk-produknya. MUI sudah melakukan simulasi audit dan sudah ada perbaikan," kata Kepala Divisi Surveilans dan Uji Klinis Bio Farma Novilia Sjafri Bachtiar di Cirebon, Rabu.
Namun Novilia menegaskan proses sertifikasi tersebut membutuhkan banyak waktu dan perlu banyak sekali perbaikan sistem.
"Untuk sertifikasi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena kita harus terapkan sistem jaminan halal. Sistemnya semua, dari raw material sampai distribusi," kata Novilia.
Dengan penerapan sistem jaminan halal tersebut memerlukan berbagai perubahan dari kebijakan hingga sistem kontrol.
"Itu tidak bisa cepat. Kami lakukan produk per produk," kata Novilia.
Dia menerangkan saat ini produk pertama yang sudah dilakukan registrasi sertifikasi halal ialah vaksin BCG untuk mencegah penyakit TBC.
"Yang sudah lakukan ijab qabul BCG, bahwa kita daftarkan produk untuk diperiksa, belum sertifikasi," kata dia.
Novilia menekankan proses pemeriksaan dilakukan dengan pengecekan dokumen secara satu per satu sehingga membutuhkan waktu yang lama.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018