Beijing (ANTARA News) - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 pada skala Richter di Kabupaten Hualien, Taiwan, bertambah menjadi enam orang.
Pusat Operasi Gawat Darurat Taiwan (CEOC), Rabu, juga melaporkan bahwa di samping enam tewas, 88 orang lainnya masih belum diketahui nasibnya, sedangkan 256 orang mengalami luka-luka.
Empat unit bangunan bertingkat di pusat Kota Hualien rusak parah dan nyaris roboh. Empat korban tewas berada di gedung permukiman bertingkat Yun Men Tsui Ti, tulis kantor berita resmi Taiwan, CNA, yang dipantau Antara di Beijing.
Sementara korban tewas lainnya terperangkap di Hotel Marshal yang berada di kota tujuan wisata favorit di Taiwan tersebut.
Sejauh ini terdapat 224 orang korban berhasil diselamatkan dari dampak bencana alam di wilayah timur Taiwan itu.
Data Biro Pusat Cuaca Taiwan (CWB) gempa berkekuatan 6,0 pada skala Richter dengan kedalaman 10 kilometer yang berjarak 18,3 kilometer di sebelah utara Kabupaten Hualien itu terjadi pada Selasa (6/2) pukul 23.50 waktu setempat (22.50 WIB).
Gempa tersebut diikuti dengan gempa lainnya, meskipun kekuatannya lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
Hingga saat ini belum diketahui adanya korban tewas dari kalangan warga negara Indonesia.
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei mengimbau WNI segera melapor jika ada yang menjadi korban gempa.
Jumlah WNI yang bekerja di Taiwan diperkirakan mencapai angka 250 ribu orang, sedangkan yang melanjutkan pendidikan sekitar 3.500 orang.
Keberadaan WNI menyebar di seluruh wilayah pulau tersebut, termasuk di Hualien, wilayah pesisir timur Taiwan yang berada di garis pantai Samudra Pasifik.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018