Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Wiwi (40) menderita luka bakar dan harus dilarikan ke rumah sakit setelah sejumlah orang yang berusaha membuang keluar tabung gas yang terbakar di sebuah rumah makan justru mengenainya.
Warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah itu luka tersambar api kebocoran gas dari tabung kemasan 3kg.
"Kejadiannya sangat cepat. Untung tidak sampai membakar rumah. Tapi satu orang perempuan terkena luka bakar," kata Rudi, seorang warga di lokasi kejadian, Rabu.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di Rumah Makan H Muhidin di Jalan Usman Harun, Simpang Tiga Kecamatan Baamang. Wiwi yang merupakan warga sekitar, bekerja di rumah makan yang terkenal dengan masakan khas nasi kuning tersebut.
Sebelum kejadian, ada beberapa orang yang sedang bekerja di dapur rumah makan sekaligus rumah tinggal tersebut. Belum diketahui penyebabnya, api dari kompos yang sedang digunakan untuk memasak, tiba-tiba menyambar salah satu tabung gas lain yang ada di dapur tersebut.
Beberapa orang yang datang bermaksud membantu dengan melempar tabung dan selang gas yang masih menyala itu ke samping rumah. Namun ternyata, mereka tidak menyadari saat itu Wiwi sedang mencuci piring di samping rumah. Akibatnya, api dari kompor gas tersebut menyambar tubuh Wiwi.
Warga lainnya yang datang, langsung memadamkan api sehingga tidak sampai membakar rumah. Namun akibat kejadian itu, Wiwi menderita luka bakar di sekujur tubuh hingga sebagian rambut. Pakaiannya juga ikut hangus terbakar.
"Ada korban luka bakar satu orang. Tadi sempat diberikan pertolongan pertama, kemudian dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit agar mendapat pertolongan lebih intensif," kata Yusuf, salah satu petugas Palang Merah Indonesia.
Kebakaran tersebut membuat kaget masyarakat setempat. Sejumlah mobil pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi karena khawatir api memicu kebakaran besar.
Masyarakat di kawasan itu masih trauma dengan kebakaran. Tahun 2013 lalu, puluhan rumah di kawasan itu hangus terbakar, termasuk Rumah Makan H Muhidin juga tidak luput dari kebakaran. Masyarakat berharap kebakaran jangan sampai terjadi lagi.
Pewarta: Norjani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018