Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Rencana seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, dimanfaatkan pelaku penipuan dengan mencatut nama Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Alang Arianto.
"Sudah ada beberapa yang menanyakan kepada saya. Mereka dimintai uang Rp2.750.000 dengan janji pasti lulus masuk pegawai. Sejauh ini yang mengonfirmasi itu belum sampai mentransfer uang karena mereka mengonfirmasi langsung ke nomor telepon saya. Saya berharap jangan sampai ada yang jadi korban karena itu jelas penipuan," kata Alang di Sampit, Rabu.
Pelaku menghubungi calon korbannya dengan mengaku sebagai Alang Arianto. Lalu dia menjamin akan meluluskan peserta yang ingin masuk menjadi pegawai, baik pegawai kontrak maupun CPNS, asalkan membayar uang sejumlah yang diminta.
Ada beberapa warga yang mengaku ditelepon pelaku dengan modus yang sama, yakni menjanjikan akan meloloskan menjadi pegawai. Bahkan ada tetangga Alang yang coba dikelabui pelaku, untungnya sudah mengetahui modus seperti itu sehingga memberitahukan kepada Alang agar mewaspadainya.
Alang menegaskan, dirinya tidak melakukan itu dan itu murni ulah pelaku penipuan. Masyarakat diimbau tidak percaya dengan siapapun yang mengaku-ngaku bisa meluluskan seseorang menjadi pegawai kontrak maupun CPNS.
Jika ada yang mengalami kejadian seperti itu, diminta mengonfirmasi ke Badan Kepegawaian Daerah. Bahkan, kejadian itu bisa dilaporkan ke polisi agar tidak sampai ada warga menjadi korban penipuan.
Penerimaan pegawai kontrak dan CPNS ada mekanismenya. Terlebih untuk CPNS, tahapannya cukup panjang dan melalui seleksi terbuka yang bisa diawasi langsung hasil dan tahapannya oleh peserta dengan tujuan mencegah kecurangan.
Alang mengakui, belum lama ini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mengusulkan sebanyak 1.417 formasi calon pegawai negeri sipil untuk pengadaan tahun 2018 ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Namun Alang menegaskan, saat ini belum ada persetujuan dan kepastian kapan seleksi bisa dilaksanakan. Alang juga menegaskan, proses seleksi akan dilaksanakan secara transparan untuk mencegah terjadi kecurangan.
Formasi yang paling banyak diusulkan adalah guru kelas dan tenaga kesehatan. Saat ini, dua bidang itulah yang memang masih sangat kekurangan pegawai, khususnya untuk melayani masyarakat di desa-desa kawasan pelosok.
Saat ini jumlah aparatur sipil negara di Kotawaringin Timur sekitar 7.550 orang, terdiri 5.500 orang lebih berstatus pegawai negeri sipil dan sekitar 2.000 orang berstatus pegawai kontrak. Hasil penghitungan, Kotawaringin Timur masih membutuhkan cukup banyak tambahan pegawai.
Pewarta: Norjani
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018