Paris (ANTARA News) - Awan radioaktif yang terdeteksi di seluruh Eropa akhir tahun lalu kemungkinan disebabkan oleh sebuah insiden di fasilitas nuklir Mayak, salah satu yang terbesar di Rusia, ujar institut pengawasan radioaktif Prancis pada Selasa (6/2).
"Salah satu kemungkinan hipotesisnya adalah kebocoran yang berasal dari sebuah kejadian selama operasi yang melibatkan bahan bakar radioaktif yang didinginkan selama sekitar dua tahun di kompleks Mayak, yang berada di wilayah antara Volga dan Ural," kata Institut Radioproteksi dan Keselamatan Nuklir Prancis (IRSN).
Stasiun pemantauan Eropa mulai mendeteksi peningkatan kadar heksagonal Rutenium-106 di atmosfer pada akhir September.
Pihak berwenang Rusia mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kecelakaan di wilayah mereka.
IRSN mengatakan pada saat itu bahwa radiasi tersebut berasal dari daerah antara sungai Volga dan pegunungan Ural serta mereka mencurigai adanya kebocoran dari lokasi pengolahan bahan bakar nuklir daripada sebuah kecelakaan di reaktor nuklir.
IRSN mengatakan bahwa radiasi tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan masyarakat atau lingkungan.
Rusia telah membentuk sebuah komisi ahli internasional untuk menyelidiki masalah ini, demikian seperti dilaporkan AFP.
Fasilitas nuklir Mayak mengalami kecelakaan nuklir terburuk di dunia pada 1957, ketika sebuah ledakan menyebabkan radiasi menyebar luas. (hs)
Pewarta: -
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018