Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak naik 23 poin menjadi Rp13.517 per dolar AS dari Rp13.540 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan apresiasi dolar AS tertahan setelah seorang pejabat The Federal Reserve Amerika Serikat menyampaikan pernyataan dovish, menyatakan mendukung suku bunga rendah untuk waktu yang panjang mengingat laju inflasi relatif cenderung masih melambat.

"Pejabat The Fed memperingatkan data nilai upah yang naik belum tentu cocok untuk memprediksi inflasi naik," katanya.

Kendati demikian, ia menyarankan para pelaku pasar uang tetap waspada mengingat ruang apresiasi bagi dolar AS masih terbuka menyusul kuatnya ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat pada Maret.

"Ekspektasi kenaikan suku bunga di AS dapat menjadi penopang bagi dolar AS ke depannya," katanya.

Analis Binaartha Sekuritas Indonesia Reza Priyambada menambahkan harga minyak mentah dunia yang kembali mengalami apresiasi memberi dampak positif bagi mata uang berbasis komoditas seperti rupiah.

Harga WTI Crude hari ini naik 0,91 persen ke posisi 63,97 dolar AS per barel dan Brent Crude menguat 0,82 persen ke level 67,41 dolar AS per barel. "Harga minyak mentah yang stabil dengan kecenderungan menjaga fluktuasi rupiah," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018