Banda Aceh (ANTARA News) - Media massa harus berperan mendorong masyarakat untuk mengenal tentang pemanasan global (global warming) maupun dampaknya terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Koordinator bidang hutan dan iklim World Wild Fund (WWF) Indonesia Iwan Wibisono di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan, media massa berperan mendorong publik untuk mengenal dan mengerti tentang pemanasan global Aktivitas manusia yang meningkatkan konsentrasi selimut gas di atmosfer atau lebih dikenal dengan efek rumah kaca sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya membawa dampak pemanasan global dan perubahan iklim. Aktivitas tersebut berupa pengeluaran emisi dari kegiatan industri, kendaraan bermotor dan pembangkit listrik. Penggunaan energi listrik yang berlebihan maupun alat elektronik yang tidak hemat listrik, cara bertani yang salah, penebangan dan pembakaran hutan juga membawa dampak pada pemanasan global. "Karena itu, media harus mengenalkan dan mengajak masyarakat untuk mengkampanyekan hemat listrik. Terlebih lagi Indonesia saat ini mengalami krisis energi listrik," katanya. Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Pemanasan global dan perubahan iklim berdampak pada naiknya temperatur udara mencapai 1,5-4,5 derajat celcius dan merubah permukaan bumi secara radikal sehingga mempengaruhi kesehatan dan keamanan manusia. Kenaikan suhu permukaan bumi sebesar satu derajat celcius akan menaikkan permukaan laut setinggi 15 centimeter yang akan menenggelamkan kawasan pesisir. Selain itu terjadi perubahan musim dan musnahnya berbagai jenis flora dan fauna. "Bayangkan, akibat pemanasan global diperkirakan pada 2070 sekitar 800 ribu rumah yang berada di pesisir harus dipindahkan dan sebanyak 2.000 dari 18 ribu pulau di Indonesia akan tenggelam akibat naiknya air laut," katanya. Menurut dia, kampanye melalui media akan lebih membawa dampak besar kepada masyarakat sehingga diharapkan media ikut menjaga dan mengurangi dampak pemanasan global dengan memberi pengertian kepada masyarakat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007