"Sejumlah wilayah di Indonesia mengalami puncak musim hujan sampai Maret," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam video konferensi yang dilaksanakan di kantor BMKG di Jakarta, Selasa.
Kepala BMKG yang saat itu berada di Medan melakukan konperensi pers melalui video konferensi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di gedung BNPB dan Sekretaris Utama BMKG di kantor BMKG di Jakarta yang dihadiri perwakilan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat.
Dwikorita menjelaskan, wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi memasuki puncak musim hujan begitu juga dengan sejumlah daerah lainnya yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat hingga sepekan ke depan.
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Papua dan Papua Barat.
Dia menjelaskan, kondisi tersebut terlihat dari dominasi angin baratan yang cukup kuat sejak Januari 2018.
Selain potensi hujan lebat, angin kencang lebih dari 20 knot juga berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia meliputi Laut China Selatan, Laut Natuna, Riau, Kepulauan Riau, Laut Jawa, Laut Banda, Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah, NTB dan Laut Arafuru.
Potensi angin kencang tersebut berdampak pada peningkatan gelombang laut dengan tinggi gelombang mencapai 2,5-6 meter di Perairan Utara Kepulauan Anambas, Natuna, Perairan Utara Singkawang, Laut China Selatan dan Laut Natuna Utara.
Untuk itu BMKG mengimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya genangan, banjir dan tanah longsor.
"Waspada hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon tumbang serta tidak berlindung di bawah pohon ketika terjadi hujan disertai petir," imbau Dwikorita.
Dia juga mengingatkan bagi warga yang tinggal di wilayah pesisir, untuk mewaspadai kenaikan tinggi gelombang yang disertai angin kencang.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018