Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Arif Suditomo berharap media massa juga turut menciptakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dengan pemberitaan yang tidak memihak dan tidak provokatif.
"Media harus bisa mencerdaskan, bukan mengadu domba," ujar politikus Partai Hanura itu di Jakarta, Selasa.
Mantan jurnalis televisi itu percaya awak media sudah sangat paham berita seperti apa yang layak atau tidak layak disiarkan.
Di sisi lain, kata dia, penegakan hukum harus dilaksanakan secara konsisten untuk mengerem dan meminimalisasi terjadinya politisasi dan kampanye hitam melalui media.
"Kita sudah mempunyai kanal dan instrumen hukum seperti UU ITE, UU Pokok Pers, dan juga KUHP. Saya rasa itu harus diterapkan sesuai proporsinya dan tidak tebang pilih," ucapnya, menegaskan.
Arief juga mengajak seluruh peserta Pilkada Serentak 2018 untuk menggunakan cara-cara baik dan damai untuk meraih kemenangan, termasuk menjauhi isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Menurut dia, penggunaan isu SARA pada pilkada dan pemilu di masa lalu harus menjadi pelajaran karena ongkosnya sangat mahal, yaitu terjadinya polarisasi sosial, politik, dan perpecahan masyarakat yang sulit direkatkan lagi.
"Kalau kita menjalankan proses politik yang sehat dan jauh dari unsur SARA maka nanti akan menghasilkan investasi yang baik. Karma politik itu jangan pernah dilupakan karena karma politik itu ada," tutur Arief.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018