Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melemah 111,13 poin terimbas sentimen negatif dari ketidakpastian ekonomi di Amerika Serikat.
IHSG BEI ditutup melemah 111,13 poin atau 1,68 persen menjadi 6.478,54, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 16,51 poin (1,49 persen) menjadi 1.090,48.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa seluruh indeks bursa saham global mengalami tekanan, termasuk IHSG karena sentimen ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat di masa depan.
"Tetapi saya melihatnya ini hanya persepsi di pasar, dan persepsi sifatnya tidak lama. Saya hanya katakan, jika hasil kinerja perusahaan emiten bagus, ekonomi Indonesia bagus maka penurunan IHSG hanyalah sementara," ujarnya.
Ia mengharapkan emiten dapat segera menyampaikan laporan keuangannya agar dapat menjadi bukti bahwa industri pasar Indonesia memiliki fundamental yang bagus sehingga investor kembali masuk ke pasar.
"Emiten disarankan segera keluarkan laporan keuangan dan tunjukkan kalau kinerja dan fundamentalnya memang bagus," katanya.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan bahwa faktor pendukung lain bagi industri pasar modal adalah masih kuatnya fundamental perekonomian nasional yang masih akan melanjutkan pertumbuhan.
"Kondisi dalam negeri yang kondusif akan menjadi daya tarik bagi investor untuk tetap berinvestasi," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 470.463 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,672 miliar lembar saham senilai Rp15,490 triliun. Sebanyak 58 saham naik, 330 saham menurun, dan 92 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 1.071,84 poin (4,73 persen) ke 21.610,24, indeks Hang Seng melemah 1.649,80 poin (5,12 persen) ke 30.595,42 dan Straits Times melemah 76,55 poin (2,20 persen) ke posisi 3.406,38.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018