Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan terdapat 11.450 jiwa dan 6.532 jiwa mengungsi akibat banjir yang melanda Jakarta.
"Menurut laporan BPBD DKI Jakarta banjir meliputi 141 RT dan 49 RW di 20 kelurahan pada 12 kecamatan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Ribuan rumah terendam banjir," kata Sutopo melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.
Sutopo mengatakan pengungsi tersebar di 31 titik pengungsian di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Meskipun ribuan rumah terendam banjir, banyak warga yang tidak bersedia mengungsi.
"Mereka tetap berada di rumahnya. Perabotan rumah tangga mereka telah dipindahkan ke lantai atas di rumah mereka," tuturnya.
Pengungsi di wilayah Jakarta Timur sebanyak 2.632 jiwa berada di 24 titik pengungsian, yaitu di Kecamatan Jatinegara 1.057 jiwa (14 titik) dan Kecamatan Kramat Jati 1.575 jiwa (10 titik).
Sedangkan pengungsi di Jakarta Selatan sebanyak 3.900 jiwa di tujuh titik, Kecamatan Pancoran 3.200 jiwa (empat titik) dan Kecamatan Tebet 700 jiwa (tiga titik).
"Bantuan logistik untuk para pengungsi sudah disalurkan. Secara umum penanganan berlangsung lancar," ujarnya.
Sebanyak 31 titik pos pengungsi telah dibuka oleh BNPB, BPBD DKI Jakarta, dan masyarakat di fasilitas umum seperti masjid, aula, kantor kelurahan, kantor kecamatan, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), fasilitas pendidikan, dan lainnya yang telah dihuni dan siap menerima warga yang akan mengungsi.
"BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan banjir di Jakarta. Petugas dari Pemprov DKI Jakarta bersama lembaga swadaya masyarakat dan organisasi masyarakat berada di lokasi dan membantu melakukan upaya penanggulangan bencana banjir," katanya.
Sutopo mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Februari adalah puncak musim penghujan di wilayah Jawa.
"Ancaman banjir, longsor dan puting beliung akan semakin meningkat," ujarnya.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018