Bouake, Pantai Gading (ANTARA News) - Perdana Menteri Pantai Gading Guillaume Soro meloloskan diri tanpa cedera ketika pesawatnya dihantam sebuah roket setelah mendarat di markas besar gerilyawannya sendiri di Bouake Jumat, tapi empat orang lainnya tewas. Soro, pemimpin pemberontak Pasukan Baru yang merebut bagian utara negara Afrika barat itu dalam perang saudara 2002-2003, menjadi perdana menteri April setelah menandatangani perjanjian perdamaian dengan Presiden Laurent Gbabgo untuk memandu negara itu ke pemilihan. Pasukan Baru mengatakan mereka telah menangkap beberapa orang setelah serangan itu, tapi tidak mengatakan apakah mereka anggota gerakan tersebut -- yang telah mengatur sambutan mewah untuk pemimpinnya dengan pejabat tinggi Perancis dan PBB serta sekelompok pembesar menunggu untuk menyambut Soro. Tiga roket telah ditembakkan, satu meledak di dalam kabin, yang kedua melenting ke kap pesawat dan meledak di tempat yang berdekatan dan roket ketiga melambung keluar badan pesawat dan gagal meledak, kata seorang staf PBB yang melihat serangan itu seperti dikutip Reuters. "Ada ledakan dan terjadi kepanikan. Pesawat itu baru saja mendarat dan kami menunggu hingga pesawat berhenti. Kami berusaha untuk menenangkan orang sampai pesawat berhenti," seorang pembantu pemerintah yang naik pesawat itu mengatakan. "Orang yang menembak itu mestinya di semak-semak. Saya tidak melihat seorang pun. Saya tidak tahu jika seseorang melihat mereka," pembantu tersebut, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan melalui telpon dari rumah sakit Bouake, tempat ia dirawat karena luka lengannya. Allan Aliali, seorang wartawan yang juga melakukan perjalanan di pesawat itu, mengatakan pada radio PBB, ia melihat tiga mayat dalam pesawat tersebut, tapi tidak dapat mengenali mereka. Jurubicara pemberontak Sidiki Konate mengatakan korban kelima meninggal kemudian karena lukanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007