Tangerang (ANTARA News) - Satu lagi korban longsor di Jalan Perimeter Bandara Soekarno - Hatta Tangerang Banten masih dalam perawatan insentif di RS Siloam Karawaci setelah hampir 14 jam tertimbun di dalam longsor.
VP Corporate Secretary PT GMF AeroAsia, M. Arif Faisal dalam keterangan resminya, Selasa mengatakan korban atas nama Mukhmainna (24 Tahun) pada pagi tadi jam 07.00 WIB sudah berhasil dievakuasi setelah 14 jam berada di lokasi.
"Usai evakuasi dilaksanakan, korban kemudian langsung dilarikan ke RS Siloam Karawaci untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.
Pihaknya pun berharap agar korban kedua yakni Mukhmainna segera diberi kesembuhan dan segera pulih kembali.
Sementara itu, korban atas nama Dianti Diah Ayu Cahyani Putri diketahui meninggal tadi pagi setelah mendapatkan perawatan insentif.
Putri (24 Tahun) berhasil dievakuasi dini hari tadi jam 03.00 WIB dan dilarikan ke RSUD Tangerang lalu dirujuk ke RS Mayapada.
Setelah diobservasi mengalami patah tulang besar di paha, Traumatic leher, nafas dan detak jantung tidak stabil.
Pagi hari ini, Putri menghembuskan nafas terakhir pukul 6.47 karena melemah kondisinya setelah 10 jam tertimbun longsor. Jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Serang, Banten.
Perlu diketahui, pada hari Senin (5/2) telah terjadi longsor di Perimeter Selatan Bandara Soekarno - Hatta Tangerang Banten pukul 17.45 WIB. Petugas gabungan dari AVSEC, PKPPK dan Kepolisian kemudian mendatangi kejadian. Diketahui, ada satu unit mobil yang tertimpa dalam longsor tersebut.
Proses penyelamatan sendiri dipimpin langsung oleh Ketua Basarnas Muhammadm Syaugi. Untuk melakukan penyelamatan, Basarnas banyak menggunakan alat berat meski pada praktiknya banyak menggunakan keahlian personelnya. Hal tersebut terjadi karena longsoran cukup riskan jika penyelamatan menggunakan alat berat.
Selama proses penyelamatan, komunikasi antara korban dan petugas terus berjalan. Hingga akhirnya kedua korban berhasil dievakuasi setelah proses penyelamatan hampir 10 jam lebih.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018