Sydney (ANTARA News) - Pasar saham Australia turun tajam pada awal perdagangan Selasa, setelah indeks AS mengalami kerugian terbesar satu hari dalam sejarah.
Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 164,20 poin atau 2,72 persen pada 5.862,00 poin, sementara indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 170,70 poin atau 2,79 persen menjadi 5.957,70 poin.
"Intinya, kami bereaksi terhadap aksi jual global dalam ekuitas, dan menurut saya itu semua tentang pengembalian," kata kepala analis pasar CMC Markets, Ric Spooner.
"Dengan menggunakan teknik penilaian standar, beberapa pasar di seluruh dunia telah melampaui valuasi rata-rata selama beberapa tahun terakhir, dan valuasi tersebut cenderung didasarkan pada imbal hasil obligasi dan imbal hasil obligasi terus meningkat."
Perhatian bagi para investor menurut Spooner, adalah jika inflasi dan imbal hasil obligasi terus meningkat dan di atas ekspektasi, maka valuasi ekuitas akan menurun.
"Ada berbagai cara agar kembali ke rata-rata valuasi bisa terjadi di pasar," Spooner menjelaskan.
"Salah satu cara sangat lambat, dengan tetap mantap dan meningkatkan pendapatan untuk mengurangi valuasi."
"Cara lain adalah turun lurus ke bawah lift dan itulah yang terjadi saat ini."
Di sektor finansial, bank-bank besar Australia merosot, dengan Commonwealth Bank turun 2,54 persen, Westpac Bank turun 3,07 persen, National Australia Bank turun 2,40 persen dan ANZ turun 2,47 persen.
Saham-saham pertambangan mengalami tekanan, dengan BHP turun 2,69 persen, Rio Tinto turun 2,16 persen, Fortescue Metals turun 1,20 persen dan Newcrest Mining turun 1,15 persen.
Produsen minyak dan gas juga lebih rendah, dengan Woodside Petroleum turun 3,90 persen, Santos turun 5,12 persen dan Oil Search turun 3,65 persen.
Jaringan supermarket terbesar di Australia juga tergelincir, dengan Wesfarmers merosot 3,18 persen dan Woolworths berkurang 2,31 persen.
Sementara raksasa telekomunikasi Telstra kehilangan 2,35 persen, maskapai nasional Qantas turun 2,64 persen dan perusahaan biomedis CSL merosot 3,54 persen.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018