Jakarta (ANTARA News) - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. menyetujui untuk melakukan program pembelian kembali (buy back) saham senilai maksimal Rp2 triliun atau sekitar 215 juta lembar saham selama delapan bulan sejak diputuskan. RUPS yang digelar di Gedung Telkom Jakarta diikuti para pemegang saham, direksi dan komisaris serta perwakilan kuasa pemegang saham pemerintah, yaitu Deputi Meneg BUMN Bidang Pertambangan Industri Strategis Energi dan Telekomunikasi, Roes Ariawijaya. Menurut Direktur Utama PT Telkom, Rinaldi Firmansyah, keputusan program "buy back" tahap kedua tersebut merupakan suatu keputusan yang tepat dan tidak akan mempengaruhi program investasi perseroan karena sejauh ini perusahaan mempunyai dana untuk program tersebut. Sebelumnya, perseroan telah melakukan program buy back saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Saham New York sejak 21 Desember 2006 hingga Juni 2007 membeli 211.290.500 lembar saham atau setara dengan 1,58 persen saham seri B yang beredar di bursa saham dengan harga rata-rata Rp8.609 per saham. Untuk melakukan program buy back tersebut, PT Telkom kembali menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai perantara dagang efek yang akan melakukan pembelian saham di bursa efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dan Morgan Stanley & Co Incorporated sebagai agen untuk pembelian saham di Bursa Efek New York. Rinaldi menjelaskan, program "buy back" akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar sebagai perseroan dalam mengelola modal. Pada RUPS tersebut, pemegang saham juga menyutujui agenda lainnya yaitu mengganti anggota komisaris wakil pemerintah di PT Telkom dari Gatot Tri Hargo dengan Mahmudin Yasin yang saat ini juga menjabat Deputi Meneg BUMN bidang Restrukturisasi dan Privatisasi. Sementara itu, jabatan Wakil Direktur Utama yang pada RUPS sebelumnya dikosongkan, diputuskan tidak diisi kembali. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007