Jakarta (ANTARA News) - Tiga puluh anggota Kepolisian Sektor Pancoran dan 30 anggota TNI dari Koramil Mampang Prapatan siaga di kawasan Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, tepat di bawah jalan layang Rawajati, untuk mengantisipasi dampak banjir.

Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Rawajati, Aiptu Suparman, di kolong jalan layang Rawajati, Jakarta, Senin, mengatakan para petugas siaga di dua titik rawan banjir, Kelurahan Rawajati dan Kelurahan Pangadegan.

Selain personel kepolisian dan TNI, ia menjelaskan, Polda Metro Jaya juga mengirim lima orang anggota tim kesehatan dan dua unit ambulans ke Rawajati.

Suparman menjelaskan bahwa ada tiga wilayah Rukun Warga (RW) di Kelurahan Rawajati yang terdampak banjir pada Senin, yakni RW 01, RW 03 dan RW 07 yang menjadi tempat tinggal 250 keluarga.

Wilayah RW 7 paling parah terdampak karena letaknya di dataran paling rendah. Di wilayah permukiman ini, menurut Suparman, ada dua wilayah Rukun Tetangga (RT) yang sepenuhnya terdampak banjir (RT 2 dan RT 3) dan dua lainnya yang hanya sebagian daerahnya terdampak banjir (RT 1dan RT 5).

Menurut dia, sejak Senin dini hari air Sungai Ciliwung yang melewati Rawajati naik. "Sejak Senin pukul 01.00 WIB dini hari, tinggi air sudah naik," katanya.

Warga pun langsung diimbau untuk mengungsi menggunakan pengeras suara masjid. Posko Banjir lalu dibangun di RW 01, RW 03 dan RW 07. "Posko utamanya di RW 07," katanya.

Hingga pukul 14.30 WIB, ketinggian air Sungai Ciliwung di kawasan Rawajati mencapai 150 centimeter. Sementara tinggi air di kawasan pemukiman warga di Rawajati mencapai 90-100 centimeter.

Badan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta sudah meminta warga mewaspadai kemungkinan banjir karena tinggi air di Bendung Katulampa di Kota Bogor naik.


Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018