Jakarta (ANTARA News) - Larangan terbang bagi 51 maskapai penerbangan Indonesia di wilayah negara-negara Uni Eropa (UE) karena alasan keselamatan dapat mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. "Saat ini memang belum ada pengaruhnya, karena pesawat kita tidak ada yang terbang kesana, tapi lama kelamaan orang Eropa akan khawatir dan enggan datang ke Indonesia karena citra penerbangan kita tidak aman," kata Direktur Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar), Thamrin B. Bachri, yang dihubungi ANTARA News di Jakarta, Jumat malam. Bila orang Eropa sudah enggan datang ke Indonesia, lanjut Thamrin, maka akan dapat menurunkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang berkisar 600 ribu sampai 800 ribu orang wisman per tahunnya. "Eropa daerah pemasaran yang cukup penting karena Eropa termasuk Eropa Timur dan sebagainya sudah menghasilkan antara 600 ribu sampai 800 ribu jumlah wisatawan dari seluruh Eropa termasuk Eropa Timur per tahun," lanjut Thamrin. Dia mengatakan bila satu orang bisa membelanjakan 1.000 dolar Amerika untuk berpariwisata di Indonesia, maka dari 600 ribu sampai 800.000 wisman Eropa menghasilkan devisa sekitar 800 juta dolar Amerika Serikat (AS).Untuk mengantisipasi kemungkinan turunnya jumlah wisman Eropa ke Indonesia terkait larangan terbang maskapai Indonesia, Thamrin mengatakan, Indonesia harus memberikan informasi secepatnya mengenai kondisi maskapai penerbangan dan moda transportasi Indonesia. "Yang harus kita lakukan secara cepat adalah memberikan informasi mengenai upaya-upaya kita meningkatkan kualitas maskapai penerbangan kita," kata Thamrin. Pihaknya, menurut dia, akan tetap terus melakukan promosi pariwisata di pasar-pasar potensial Indonesia di luar negeri, termasuk di Eropa. "Promosi akan tetap jalan terus, tidak pernah berhenti, apalagi kalau ada peristiwa seperti ini, kalau kita berhenti promosi, maka akan habis pariwisata kita. Kita akan terus berpromosi mencitrakan negara kita yang aman dan nyaman untuk dikunjungi," tegas Thamrin. Thamrin menambahkan Depbudpar menargetkan jumlah kunjungan wisatawan Eropa seperti dari Jerman, Inggris, Italia dan Belanda termasuk negara Eropa Timur seperti Rusia akan mencapai satu juta wisman sampai 2008. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007