Jakarta (ANTARA News) - Politeknik Industri Furnitur di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, telah selesai dibangun dan kini menunggu izin dari Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk penerimaan mahasiswa baru.


“Politeknik Industri Furnitur Kendal harusnya tahun ini sedang diurus ke Kemenristek Dikti izinnya. Kalau sudah keluar, bisa membuka mahasiswa baru,” kata Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Perindustrian Mujiyono kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.


Mujiyono menyampaikan, kampus ini dibangun di atas lahan seluas 2 hektare dan akan membuka tiga program studi, yakni Desain Produk Industri Furnitur, Teknologi Produk dan Pengolahan Industri Furnitur dan Bisnis Industri Furnitur.


"Ini memang dibutuhkan, karena industri furnitur banyak sekali di seluruh Indonesia, tapi sekolahnya belum ada," tukas Mujiyono.


Politeknik yang akan berada di dalam Kawasan Industri Kendal tersebut akan memiliki empat gedung, yang terdiri dari satu gedung rektorat empat lantai untuk ruang promosi pada lantai satu, ruang rektorat dan kantor pada lantai dua dan ruang kuliah di lantai tiga dan empat.


Selain itu, tiga gedung lainnya akan dimanfaatkan untuk gedung lokakarya di masing-masing program studi, yang akan dilengkapi dengan mesin dan peralatan yang kerap digunakan oleh industri.


Menurut Mujiyono, politeknik yang dibangun tersebut sudah berbasis kompetensi yang link and match dengan kebutuhan industri furnitur di Indonesia.


Sekolah ini juga akan menggunakan program dual system, di mana mahasiswanya tidak hanya belajar di dalam kelas, namun juga mengikuti praktek kerja lapangan setiap semesternya.


"Kami juga sudah rapatkan dengan asosiasi industri furnitur, seluruh pelaku industri furnitur, kita adakan Forum Group Discussion (FGD), sampai menyusun prodi yang dibutuhkan, kurikulumnya seperti apa, sampai ke rencana praktek kerjanya, sampai ke penempatan tenaga kerjanya," papar Mujiyono.


Kemenperin mencatat, penyerapan tenaga kerja di industri furnitur sebanyak 101.346 orang pada tahun 2016 dan diproyeksi akan mencapai 202.692 orang tahun 2018.


Industri furnitur termasuk sektor padat karya berorientasi ekspor, yang tengah diprioritaskan pengembangannya agar terus memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.


Pada tahun 2016, nilai ekspor furnitur nasional sebesar 1,7 miliar dollar AS dengan sumbangan dari Jawa Tengah sekitar 0,98 miliar dollar AS atau 57 persen. 


Dalam dua tahun ke depan, ekspor furnitur nasional ditargetkan mencapai 5 miliar dollar AS dengan kontribusi dari Jawa Tengah sebesar 2,9 miliar dollar AS. 


Tujuan utama ekspor furnitur Indonesia ke depan adalah pasar Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa Barat.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018