Jakarta (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ikut dilibatkan dalam investigasi terjatuhnya "launcher girder" pembangunan fasilitas perkeretaapian Manggarai-Jatinegara (double-double track) kereta api di Jatinegara, Jakarta Timur yang menewaskan empat pekerja, Minggu pagi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo yang ditemui di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin, mengatakan keterlibatan KNKT dilakukan untuk melakukan investigasi internal yang menunjang investigasi oleh Komite Keselamatan Konstruksi (KKK)

"KNKT ini sebagai penunjang, sifatnya internal," katanya.

Sugihardjo menjelaskan lantaran kecelakaan yang terjadi merupakan kecelakaan konstruksi dalam proses kerja, maka KKK dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah pihak yang bertanggung jawab dalam kejadian tersebut.

Hal itu sesuai Undang-Undang Jasa Konstruksi, di mana Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR sepakat segala hal kecelakaan konstruksi termasuk kecelakaan pada konstruksi jalan kereta api, atau LRT akan dievaluasi dan diawasi Komite Keselamatan Konstruksi.

"Namun demikian, dalam koordinasi Menhub dan Menteri PUPR, diminta bantuan KNKT untuk melakukan investigasi supaya bisa berikan opini. Tapi karena kni bukan kecelakaan transportasi, ini kecelakaan konstruksi dalam proses kerja, kita tentu juga akan gandeng para parar dari perguruan tinggi," katanya.

Sugihardjo menambahkan, investigasi dengan melibatkan KNKT diharapkan membuat hasil penyelidikan lebih komprehensif. Dengan demikian, kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa mendatang.

Lebih lanjut, ia mengatakan proses investigasi telah dimulai pada Senin pagi. Ada tiga pihak yang melakukan investigasi, yakni KKK, KNKT dan Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Binawas Ketenagakerjaan dan K3).

Sementara Polri yang juga melakukan investigasi menyelidiki aspek kriminal dalam kecelakaan tersebut.

"Kalau Polri lebih ke arah aspek kriminal, khususnya ada kesalahan prosedur," katanya.

Korban meninggal dunia akibat "launcher girder" di lokasi pengerjaan proyek jalur dwi ganda kereta api di kawasan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, yang ambruk, Minggu (4/2) pagi menurut keterangan resmi polisi mencapai empat orang.

Kecelakaan tersebut terjadi saat pekerja akan memasang bantalan rel.

Korban empat orang meninggal adalah pekerja dan bukan masyarakat umum. Dua orang meninggal di tempat sedangkan dua orang lagi meninggal di rumah sakit.

Lalu, satu orang pekerja berhasil menyelamatkan diri, saat ini ia hanya mengalami tekanan dan tidak dirawat.

Terhadap korban meninggal dunia akan diuruskan asuransi BPJS Ketenagakerjaan yang segera diproses pengurusan asuransinya oleh kontraktor.

Diharapkan satu hingga dua hari ini dapat selesai dengan nilai pertanggungan sesuai nilai BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp122,8 juta sambil menunggu proses pencairan santunan maka dari kontraktor memberikan santunan duka cita sebesar Rp25 juta per orang.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018