Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mendorong universitas untuk mengembangkan sumber daya alam di daerah menjadi bahan baku setengah jadi atau intermediate product, khususnya untuk produk obat dan kosmetik.
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe mengatakan hasil alam melimpah, seperti di Provinsi Maluku yang kaya akan rempah-rempah, dapat dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku produksi obat dan kosmetik di dalam negeri.
"Kita perlu mengembangkan teknologi yang bisa mengubah sumber daya alam ini, dari bahan baku menjadi intermediate product untuk bahan baku obat atau kosmetik," kata Jumain di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin.
Dengan meningkatkan produksi intermediate product tersebut, maka diharapkan nilai jual bahan baku hasil sumber daya alam di daerah dapat meningkat dan berkualitas, baik untuk keperluan ekspor maupun produksi dalam negeri.
"Maluku dulu banyak rempah-rempah, seperti pala, cengkih dan kayu putih, yang saat ini sebagian besar sudah hilang. Padahal kita tahu, selama ini Pemerintah Belanda mengambil rempah-rempah di sana itu untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik dan obat," jelasnya.
Universitas Pattimura, sebagai satu-satunya kampus negeri di Provinsi Maluku, diharapkan dapat berpartisipasi dalam meningkatkan teknologi supaya dapat dimanfaatkan masyarakat setempat guna menciptakan bahan baku setengah jadi dari hasil sumber daya alam.
"Ambon itu penghasil rempah-rempah terbaik di dunia sebenarnya, jadi tidak hanya di Indonesia tapi di dunia. Oleh karena itu, Wapres Jusuf Kalla menekankan bagaimana peran perguruan tinggi seperti Universitas Pattimura ini untuk mengembalikan kejayaan Ambon," ujarnya.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018