Jombang (ANTARA News) - Partai koalisi yang mendukung pasangan bakal calon bupati/wakil bupati Jombang Jombang Nyono Suharli-Subaidi Muhtar memutuskan tetap melanjutkan dukungannya untuk pasangan ini pada pilkada 2018, meskipun bupati Jombang itu sekarang ditetapkan sebagai tersangka suap oleh KPK.

"Yang perlu kami sampaikan dan Insya Allah kami dengan semua partai koalisi tetap komitmen dan semakin bersemangat serta kompak," kata Ketua DPC PKB Kabupaten Jombang Mas`ud Zuremi ditemui di kantor DPC PKB Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu.

Ia mengatakan, seluruh partai koalisi selalu memantau beragam pemberitaan baik di media sosial ataupun cetak. Ia mengakui kejadian itu (tertangkapnya Bupati Jombang Nyono dalam operasi tangkap tangan oleh KPK) sebagai musibah bagi seluruh partai koalisi.

"Ini sebuah musibah bagi kami partai koalisi. Namun, kami memutuskan tidak ada masalah dengan pencalonan Bupati dan Wakil Bupati. Partai tetap mengedepankan azas praduga tidak bersalah," katanya.

Selain mengutamakan azas praduga tidak bersalah, partai juga sudah mempelajari tentang beragam hal yang menyebabkan pencalonan batal. Di PKPU dijelaskan, bahwa pasangan calon bisa diganti karena berhalangan tetap, yaitu meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat kematian dari desa dan kecamatan, serta sakit permanen sehingga diprediksi tidak bisa melakukan kinerjanya dengan baik.

Ia juga mengakui, penetapan status tersangka pada petahana itu juga menjadi pukulan tersendiri bagi partai koalisi. Namun, partai tidak bisa membatalkan, sebab tidak mempunyai dasar yang kuat.

"Ini tidak bisa diganti oleh partai dan tidak bisa mengundurkan diri. Saya kira KPU juga tidak bisa membatalkan ini, karena tidak mempunyai dasar," katanya.

Sementara itu, bakal calon Wakil Bupati pendamping Nyono, Subaidi Muhtar mengaku dirinya akan menggantikan seluruh peran bakal calon Bupati Nyono dalam seluruh tahapan pilkada. Selain itu, dirinya juga terus konsolidasi dengan partai untuk memenangkan pilkada.

"Saya akan menggantikan seluruh peran, di tahapan dan fungsi dari bakal calon Bupati. Semua tahapan dan proses dinamika saya jalankan, peraturan mulai dari pengambilan penetapan pasangan calon, nomor, dialog publik, kampanye dan seterusnya akan saya lakukan atas nama pasangan," ujarnya.

Ia bersyukur partai tetap memberikan dukungan di masa-masa yang seperti ini. Komitmen serta dukungan mereka sangat berarti demi memenangkan pilkada yang berlangsung serentak pada 2018.

"Nanti tetap dibantu oleh partai koalisi dan alhamdulillah semua tetap semangat, kompak memenangkan pilkada. Saya juga rapat berkali-kali, hingga tadi malam dan kami yakin untuk terus berkoalisi," katanya.

Pada Pilkada Kabupaten Jombang, Bupati Nyono Suharli bergandengan dengan Subaidi Muhtar. Pasangan ini diusung beberapa partai antara lain Partai Golkar, PKS, PKB, PAN, serta Partai NasDem dengan total kursi hingga 27 kursi di parlemen.

Seluruh partai pendukung juga hadir dalam acara di DPC PKB Kabupaten Jombang, tersebut. Mereka juga ikut serta memberikan pernyataan resmi untuk tetap memegang komitmen mendukung pasangan ini di pilkada.

Bupati Nyono Suharli terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Sabtu (3/2). Ia ditangkap lantaran diduga menerima sejumlah uang suap terkait perizinan penempatan jabatan di Pemkab Jombang. Selain menetapkan status tersangka pada Bupati Nyono, KPK juga menetapkan tersangka pada pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang INS.

Di Kabupaten Jombang, sejumlah ruangan sudah disegel oleh Tim Penyidik KPK, antara lain ruangan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, serta ruangan Bupati Jombang.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018