Kuala Lumpur (ANTARA News) - Dua warga Malaysia yang becita-cita menjadi asronot pertama negara itu tidak menghadapi banyak masalah dalam pelatihan mereka di Rusia saat ini, yang pada awalnya sangat tegang dan sulit.
Berbicara kepada wartawan, Kamis, Dr Faiz Khaleed dan Dr Sheikh Muszaphar Shukor mengatakan, tujuan mereka adalah untuk memenuhi misi yang ditetapkan pemerintah dan juga aspirasi rakyat Malaysia.
"Segalanya berjalan sangat mulus, dan orang-orang di sana juga sangat mendukung," kata Dr Sheikh Muszaphar.
Kedua calon astronot itu sebelumnya melakukan tatap muka dengan Yang Dipertuan Agung Tuanku Mizan Zainal Abidin di Istana Trengganu.
Dr Faiz, 26, dan Dr Muszaphar, 35, berada di Kuala Lumpur untuk liburan antara 23 Juni - 13 Juli sebelum mereka kembali ke Rusia untuk melanjutkan persiapan-persiapan dan pelatihan mereka.
Sebelumnya, mereka telah menjalani liburan pertama dari 20 Desember 2006 hingga 7 Juni 2007.
Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Malaysia Dr Jamaluddin Jarjis mengatakan, peluncuran asronot pertama Malaysia ke Stasium Antariksa Internasional (ISS) dijadwalkan akan berlangsung pada 10 Oktober mendatang.
Tanggal peluncuran astronot Malaysia itu semula dijadwalkan pada 2 Oktober, namun telah berubah karena terdapat masalah teknis, dan Jamaluddin menekankan bahwa tanggal baru itu dapat berubah lagi.
Bertalian dengan pengalaman mereka sejak mulai menjalani pelatihan di Rusia pada 9 Oktober tahun silam, Dr Faiz mengatakan, pada awalnya mereka mengalami kesulitan dalam berbicara bahasa Rusia dan setelah itu mereka belajar bahasa Rusia lima hari seminggu, namun kini hanya dua hari sepekan ketika mereka telah mulai berbicara bahasa itu secara perlahan tapi pasti.
"Pada awalnya, kami memerlukan seorang penerjemah setiap kali menerjemahkan apa yang dipelajari, namun kini tidak lagi setiap waktu," katanya seperti dikutip Bernama.
Dalam menjalankan misi ini, semua komunikasi dan pengoperasian peralatan dalam bahasa Rusia.
Hanya salah satu dari dua calon itu yang akan dipilih untuk misi itu, dan asronot pertama Malaysia akan mengemban tugas riset, termasuk mengenai sel-sel kanker, bakteri, dan kristalisasi protein.
Ia juga dijadwalkan akan melakukan perbaikan peratalan di luar angkasa, dan kedua calon itu akan menjalani pelatihan dimaksud.
Dr Sheikh Muszaphar mengatakan, mereka dijadwalkan mengikuti pelatihan keselamatan laut di Laut Hitam dari 15 Juli hingga 21 Juli sebelum fase persiapan final.
Ketika diingatkan bahwa hanya salah satu dari mereka yang akan dipilih, Dr Muszaphar mengatakan, "Saya sangat fokus mengikuti pelatihan ini, tidak peduli siapa yang akan dipilih."
"Setiap kali ketika saya menghadapi banyak kesulitan, saya selalu menengok ke belakang pada semua inspirasi, doa dan harapan negara dan masyarakat Malaysia, dan saya merasakan semangat yang kuat," ujarnya menambahkan.
Dr Fiz mengatakan, misi itu hanyalah merupakan permulaan, yang ia inginkan adalah untuk mengilhami lebih banyak warga Malaysia, khususnya anak-anak muda untuk mengambil dan mempelajari lapangan tersebut.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007