Yogyakarta (ANTARA News) - Pancasila harus menjadi pijakan paling utama dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, kata pakar hukum tata negara dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Mahfud MD.
"Terjaganya persatuan bangsa Indonesia hanya bisa terwujud selama Pancasila masih menjadi landasannya," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu pada "talkshow" bertajuk "Pancasila di Zamanku" yang dipandu Rosianna Silalahi di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, Pancasila itu menjadi kesadaran filsafat hukum dan sumber kesadaran berbangsa dan bernegara. Pancasila itu ideologi yang mempersatukan.
"Generasi muda saat ini harus merefleksikan Pancasila dalam kehidupan bersosialisasi mereka sehari-hari untuk mencegah perpecahan dan radikalisme. Radikalisme harus kita tangkal dengan Pancasila sebagai ideologi pemersatu ikatan kita sebagai bangsa Indonesia," kata Mahfud.
Aktivis Wahid Institute Inayah Wulandari Wahid mengatakan Pancasila adalah intisari dari semua nilai-nilai kearifan yang bersifat universal, sehingga sampai kapan pun Pancasila tidak akan ketinggalan zaman termasuk di tengah generasi milenial saat ini.
"Selama ada manusia dan kemanusiaan, Pancasila akan selalu relevan, karena Pancasila bersumber dari nilai-nilai kebaikan yang universal. Dengan demikian, Pancasila akan selalu sejalan dengan agama apa pun," kata putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.
Vokalis Band Kotak Tantri Syalindri Ichlasari mengatakan anak-anak muda saat ini diharapkan terus berkarya dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.
Contohnya, semangat Pancasila tetap dia tanamkan dalam bermusik melalui beberapa lagunya bersama Band Kotak.
"Saya dan teman-teman di Kotak punya perhatian besar terhadap nasionalisme dan Pancasila. Kami menciptakan dua lagu yang bisa menggugah semangat nasionalisme yakni Satu Indonesia dan Merah Putihku," kata Tantri.
Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H Serad mengatakan tema Pancasila harus terus digiatkan kepada generasi muda saat ini. Derasnya arus informasi saat ini bisa menjadi ancaman jika tidak dibentengi Pancasila sebagai landasan.
Menurut dia, pihaknya mendorong kaum muda agar bersikap dan bersuara menguatkan nilai-nilai Pancasila dan semangat persatuan di lingkungan dan komunitas mereka.
"Hal itu penting karena dalam era kebebasan informasi dan persaingan global saat ini ada banyak ideologi baik dari luar maupun internal yang bisa membelokkan kecintaan kaum muda terhadap warisan budaya dan kearifan yang kita miliki," kata Primadi.
"Talkshow" bertajuk "Pancasila di Zamanku" dalam rangka "Road to Campuss" itu diselenggarakan Bakti Pendidikan Djarum Foundation bekerja sama dengan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan Solidaritas Anak Bangsa (Sabang).
"Talkshow" itu dihadiri 3.000 mahasiswa dari delapan perguruan tinggi di Yogyakarta yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Sanata Dharma (USD), UIN Sunan Kalijaga, UPN Veteran Yogyakarta, Institut Seni Indonesia (ISI), dan STIE YKPN.***2***
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018