Shanghai (ANTARA News) - Ekonomi China diprediksi bakal tumbuh lebih cepat pada 2007 hingga 10,8 persen, dengan inflasi 3,2 persen, demikian laporan sebuah harian nasional, Jumat, yang mengutip Bank Sentral China. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China 10,8 persen pada 2007 sedikit lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya 10,7 persen, atau empat tahun berturut-turut pertumbuhan dua digit, menurut China Securities Journal mengutip laporan riset bank sentral China. Laporan itu mengatakan, setelah mencetak torehan mencengangkan 11,1 pada triwulan pertama, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan meleset pada triwulan kedua menjadi 10,9 persen, dilanjutkan dengan 10,7 persen dan 10,6 persen pada triwulan ketiga dan keempat. "Tren pertumbuhan PDB yang tinggi mengindikasikan adanya penyesuaian, tapi pelemahan itu akan tipis," kata laporan itu. Tekanan inflasi diperkirakan akan menurun pada semester kedua, namun masih akan tetap berada diatas target 3,0 persen. Indeks harga konsumen, indikator utama inflasi, mencetak rekor tertinggi 3,4 persen di Mei. Bank Rakyat China juga menyebutkan pertumbuhan surplus perdagangan akan melambat secara bertahap menyusul kenaikan impor dan penurunan ekspor. Penurunan pertumbuhan itu juga dikarenakan adanya penghapusan potongan pajak dan penerapan pajak ekspor produk-produk energi. Surplus perdagangan China pada Mei mencapai 22,45 miliar dolar AS, atau naik 73 persen dibanding tahun sebelumnya dan tertinggi kedua setelah surplus pada Februari yang mencapai 23,7 miliar dolar AS. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007