Jakarta (ANTARA News) - Petenis David Agung Susanto, membuka kembali peluang Indonesia di Piala Davis 2018, dengan menyamakan kedudukan 1-1 di pertandingan hari pertama putaran pertama kejuaraan beregu khusus putra tersebut, pada Sabtu.
Hasil itu diperoleh David, setelah dalam pertarungan yang dihelat di Stadion Tenis Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pemain yang didapuk sebagai tunggal pertama Indonesia tersebut, secara gemilang menggulung tunggal kedua Filipina, Jeson Patrombon.
Meski bermain di "kandang" dan dengan dukungan penonton di stadion tenis GBK, kemenangan tidak mudah didapatkan oleh pemain paling senior di tim Indonesia tersebut.
Beberapa kali, David harus menunda lebih lama kemenangannya akibat berulang kali terjadi "deuce" jelang akhir laga. Kemenangan akhirnya dikunci oleh David setelah kesalahan antisipasi servis dilakukan Patrombon, dan membuat kedudukan menjadi 6-2, 7-5 untuk kemenangan wakil Indonesia.
"Pertama saya ingin berterima kasih kepada tuhan yang maha esa yang masih melindungi pada pertandingan ini dan terima kasih saya bisa menyumbangkan satu poin hari ini. Tadi set pertama mulus 6-2, di set kedua sebenarnya sudah unggul lebih dulu juga namun kebalap lagi, dia mulai bangkit, dan saya juga melakukan beberapa kesalahan seperti `double fouls`," kata David di lokasi pertandingan.
Saat keadaan dia terus tertinggal karena melakukan kesalahan menjelang akhir pertandingan itu, David mengaku sempat tegang, mengingat pertandingannya ini merupakan satu yang sangat penting bagi Indonesia dalam Piala Davis 2018 ini.
"Saya terus terang sempat tegang, mungkin karena saya ingin memberikan yang terbaik di publik sendiri, jadi agak tertekan, harusnya main lepas. Tapi saya berfikir harus mencoba terus walau dari awal, akhirnya secara perlahan bisa menguasai keadaan dan akhirnya diberi kemenangan oleh Tuhan," ucap David.
Sementara itu, Jeson Patrombon, mengaku walau kalah, dirinya tidak merasa tertekan dengan pertandingan ini walau hasilnya sangat mengecewakan dia.
"Saya sangat kecewa atas hasil ini, karena saya sangat ingin menang, tapi dia sangat beramain baik, saya gak tahu kenapa dengan saya yang seperti tidak bisa mengeluarkan kemampuan sebenarnya. Tapi saya tidak tertekan walau hasil mungkin kurang bagus," ujar Patrombon.
Dengan dukungan publik stadion tenis yang cukup ramai untuk Indonesia, Patrombon mengaku hal tersebut tidak mempengaruhi permainannya.
"Tak banyak pengaruh bagi saya, ini normal karena kami main di sini, jadi banyak penonton mendukung tim Indonesia. Bagi kami, hanya tinggal berjuang dan menunjukan yang terbaik," ucap dia.
Atas hasil yang didapat David Indonesia masih membuka peluang untuk bisa memenangkan putaran pertama Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania kontra Filipina yang berlangsung selama dua hari (3-4 Februari 2018) dengan menyamakan skor 1-1, setelah di pertandingan pertama, pemain debutan, Althaf Dhaifullah tumbang oleh Alberto Lim 3-6, 2-6.
Di hari kedua, Patrombon akan menghadapi tunggal kedua Indonesia Althaf Dhaifullah, sementara David akan menantang Alberto Lim. Akan tetapi David juga dijadwalkan akan bermain di nomor ganda berpasangan dengan Justin Barki yang akan menghadapi, Francis Casey Alcantara/Jurence Zosimo Mendoza, sehingga ada kemungkinan kurang maksimal karena faktor stamina.
"Menghadapi Lim saya sudah pernah bertemu dan menang di Davis tahun 2017 lalu. Tapi saya akan fokus di ganda dulu. Jika masih fit, saya akan turun di tunggal. Masalah pemulihan kondisi, ada pelatih dan timnya, saya mempercayakan hal itu pada tim pelatih," ucap David.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018