Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sisno Adiwinoto mengatakan rumah tersangka kasus terorisme, Abu Dujana di Desa Kebarongan Kecamatan Kemrajen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ternyata telah dipasangi alarm yang bertujuan untuk mengetahui jika ada orang yang masuk ke dalam rumah.
Alarm ini berbentuk tradisional karena hanya terbuat dari kaleng yang akan berbunyi jika ada orang tidak dikenal masuk ke dalam rumahnya, kata Sisno di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan alarm lain untuk mendeteksi orang yang masuk ke dalam rumah adalah dengan tepung yakni Abu Dujana menebar tepung ke lantai ruangan dalam rumah yang akan menimbulkan bekas tapak kaki jika ada yang menginjak.
Menurut dia, alarm itu ditemukan setelah polisi masuk ke rumah Abu Dujana untuk melakukan penggeledahan pascapenangkapan.
"Kalau rumahnya saja sudah dipasangi alarm, maka tidak mungkin isteri Abu Dujana tidak tahu suaminya sedang dicari-cari polisi," kata Sisno.
Sisno juga menyatakan, keterangan dari keluarga Abu Dujana bahwa tersangka ini ditembak dari belakang dalam posisi jongkok dengan tangan di atas kepala juga tidak masuk akal.
"Kalau benar Abu Dujana ditembak dalam posisi ini maka tembakannya tidak akan kena paha tetapi kena punggung. Faktanya adalah tembakan kena paha," katanya.
Ia menegaskan, bahwa polisi terpaksa menembak Abu Dujana karena sempat melawan dengan tangan kosong dan berusaha merebut senjata api dengan petugas.
"Abu Dujana sendiri sudah mengaku bahwa dia memang melawan," katanya menegaskan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007