Menurut keterangan saksi mata, Teuis Rima Deti (23), ketika ditemui wartawan Jumat, tewasnya Peri Lisdiawati (45) berawal ketika korban hendak pulang ke rumahnya dengan memotong jalan melalui jembatan perlintasan kereta api berketinggian 10 meter.
Saat melintas, korban dikejutkan dengan aksi tawuran pelajar dari dua sekolah swata di Cianjur, yang berlari ke arahnya. Korban pun berusaha menghindar dengan berlari ketika menyeberangi jembatan, namun ia terpeleset dan jatuh ke dasar jembatan.
"Korban yang awalnya terlihat berjalan hati-hati melompati bantalan rel, terkejut dan ikut berlari hingga akhirnya terjatuh ke dasar jembatan sedalam 10 meter dengan bagian kepala menghantam bebatuan di dasar jembatan," katanya.
Mendapati hal tersebut, puluhan warga turun ke dasar jembatan untuk memberikan pertolongan."Saya melihat ada darah segar keluar dari bagian kepala korban, sehingga warga langsung membawa korban ke RSUD Cianjur," katanya.
Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Cianjur, Dendi, mengatakan bahwa korban yang terjatuh dari atas jembatan kereta api, meninggal dunia setelah sempat mendapatkan pertolongan medis. Nyawa korban tidak dapat tertolong karena luka di bagian kepala.
"Diperkirakan korban meninggal sebelum sampai ke rumah sakit. Korban meninggal karena luka robek dibagian kepala yang terus mengeluarkan darah. Saat ini jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga untuk dikebumikan," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018