Jakarta (ANTARA News) - Apple mengakui bahwa pihaknya diinterogasi oleh Amerika Serikat terkait kinerja iPhone yang melambat.

Sebelumnya, Departemen Kehakiman bersama Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat dilaporkan tengah menyelidiki keputusan Apple untuk memperlambat kinerja mesin prosesor iPhone model tertentu.

(Baca juga: Pemerintah AS mulai selidiki kasus iPhone lambat)

Perangkat yang terkena perlambatan kinerja tersebut memiliki baterai yang lemah, yang mungkin bahkan tidak bisa menjalankan aplikasi tertentu, yang membuat ponsel harus dimatikan dan mengharuskan pengguna melakukan reboot ponsel.

Mereka yang cenderung mencapai teori konspirasi untuk menjelaskan semuanya, mengatakan bahwa Apple memperlambat model lama ini dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan handset barunya.

Saat ini, Apple mengakui bahwa pihaknya telah diinterogasi oleh pemerintah AS sehubungan dengan keputusannya untuk memperlambat kinerja prosesor pada beberapa unit iPhone.

Agar tidak menuai protes dari penggunanya, Apple menjual baterai pengganti dengan harga 63 persen lebih murah, dari 79 dolar AS (sekira Rp1,1 juta) menjadi 29 dolar AS (sekira Rp391 ribu).

(Baca juga: Konsumen Korea Selatan ramai-ramai tuntut Apple)

Selain itu, pembaruan iOS yang akan datang akan menghadirkan alat yang dapat digunakan pengguna iPhone untuk mengukur kekuatan baterai di dalam iPhone mereka.

Pembaruan tersebut juga akan memberi pengguna kemampuan untuk menonaktifkan throttling prosesor di telepon.

Apple merilis pernyataan yang mengatakan tidak akan menurunkan pengalaman pengguna untuk mendorong peningkatan pelanggan.

"Seperti yang kami katakan kepada pelanggan kami pada bulan Desember, kami tidak pernah - dan tidak akan pernah - melakukan apapun untuk secara sengaja mempersingkat masa pakai produk Apple, atau menurunkan pengalaman pengguna untuk mendorong peningkatan pelanggan. Tujuan kami selalu menciptakan produk yang dicintai pelanggan. Membuat iPhone bertahan selama mungkin adalah bagian penting dari itu."

"Kami telah menerima pertanyaan dari beberapa instansi pemerintah dan kami menanggapi mereka," tulis Apple.

Sejumlah tuntutan terhadap Apple telah diajukan oleh pelanggan yang mengeluh bahwa raksasa teknologi tersebut memasang update untuk menurunkan kinerja handset mereka tanpa izin, demikian dilansir Phone Arena.

Baca juga: Tim Cook janjikan perbaikan mesin iPhone yang melambat

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018