"Diaz-Balart, yang ditangani sekelompok dokter selama beberapa bulan karena depresi berat, melakukan bunuh diri pagi ini," kata laman Cubadebate.
Diaz, 68, juga dikenal sebagai Fidelito karena terlihat seperti ayahnya, pada awalnya dirawat di rumah sakit karena depresi dan kemudian melanjutkan perawatan di luar rumah sakit.
Sebagai fisikawan nuklir, yang belajar di bekas Uni Soviet, dia bekerja sebagai penasihat ilmiah untuk Dewan Negara Kuba dan wakil presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Kuba.
Ayahnya, yang membangun negara komunis di ambang pintu Amerika Serikat selama Perang Dingin, meninggal lebih dari setahun lalu, pada 26 November 2016, saat berusia 90 tahun.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018