Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat pagi, bergerak melemah tipis sebesar empat poin menjadi Rp13.428 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.424 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang menunjukkan sikap optimis terhadap kenaikan inflasi serta ekspektasi data-data ekonomi AS yang bagus mendorong kinerja dolar AS," kata Analis Monex Investindo Futures Putu Agus di Jakarta, Jumat.
Ia mengemukakan bahwa data tenaga kerja AS yang menjadi perhatian diantaranya non-farm payrolls (NFP) diestimasikan naik menjadi estimasi 181.000, indeks upah sebesar 0,2 persen, dan tingkat pengangguran diestimasi sebesar 4,1 persen.
"Jika dirilis lebih tinggi dari perkiraan maka dolar AS dapat terapresiasi lebih tinggi terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Pryambada menambahkan bahwa data inflasi Indonesia periode Januari 2018 yang sesuai dengan ekspektasi pasar tampaknya dapat menjaga pergerakan rupiah tetap berada dalam kisaran stabil.
Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Januari 2018 sebesar 0,62 persen sehingga inflasi tahun ke tahun (year on year) 3,25 persen. Inflasi Januari 2018 itu lebih kecil dibanding inflasi Desember 2017 sebesar 0,71 persen atau inflasi Januari 2017 sebesar 0,97 persen.
"Inflasi yang terjaga memberi harapan bagi pertumbuhan ekonomi ke depannya," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018