Manado (ANTARA News) - Gempa tektonik berkekuatan M=5.7 mengguncang Laut Maluku pukul 07:20:43 WIB, Jumat, tidak berpotensi terjadinya tsunami.
Gempa tersebut terjadi pada koordinat episenter 0,17 LS dan 125,21 BT, atau tepatnya berlokasi di laut jarak 112 kilometer arah tenggara Onggunoi, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 59 kilometer.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Drs Moch Riyadi MSi mengatakan, dampak gempa bumi yang didasarkan pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa wilayah yang berpotensi terjadi guncangan antara lain di Nuangan pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Kotamobagu pada skala II SIG-BMKG atau III MMI.
"Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku," ujar Riyadi dalam rilis yang disebarkan Stasiun Geofisika melalui grup BMKG, PVMBG, Stekeholder di Manado.
Hal Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa di lokasi tersebut dibangkitkan oleh aktivitas sesar naik (Thrust Fault).
Hingga pukul 07.42 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018