Bandarlampung (ANTARA News) - Kapuspen TNI, Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen, menyebutkan pembentangan bendera RMS oleh sejumlah pendukung RSM pada peringatan Hari Keluarga Nasional ke-14 di Lapangan Merdeka, Ambon, adalah di luar perkiraan. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang didukung unsur TNI dan Polri lainnya tentunya saat itu lebih memperhatikan pengamanan fisik pada acara yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, katanya, saat dihubungi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat. Menurutnya, insiden pembentangan bendera RMS oleh pemuda yang melakukan tarian Cakalele (tarian perang) pada acara Harganas itu sungguh di luar dugaan, dan hal itu menjadi masukan bagi Paspampres dan TNI dalam pengamanan berikutnya di masa mendatang. Ia mengatakan menggunakan waktu pagelaran tari-tarian untuk membentangkan bendera RMS adalah suatu hal yang tidak terduga, karena aparat lebih terfokus melakukan pengamanan fisik di daerah yang sudah mulai kondusif itu. Dengan kata lain, aparat lebih terfokus mengamati kemungkinan adanya masyarakat yang membawa senjata tajam dan benda- benda berbahaya lainnya. "Belajar dari kasus itu, aparat di masa mendatang akan lebih hati-hati dengan memahami kondisi lingkungan saat mengamankan Presiden, Wapres, dan tamu-tamu penting lainnya," katanya. Ia juga berharap agar insiden pembentangan bendera RMS itu tidak ditarik ke wilayah politik, karena misi pendukung RMS akan berhasil jika insiden itu bergerak ke wilayah politik. "Belajar dari kasus itu, kita akan lebih cermat lagi di masa mendatang," katanya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007