Banda Aceh (ANTARA News) - Toni Hario Monte (36), petugas Satuan Pengamanan (Satpam), di Bank Tabungan Negara (BTN) Lhokseumawe, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), tewas setelah ditembak tersangka Cut Miranda (22) dengan senjata milik korban, Kamis (28/6) sekira pukul 17.50 WIB. "Sampai saat in aparat kepolisian masih mengembangkan penyelidikan kasus penembakan satpam BTN itu. Satu tersangka, yakni Cut Miranda, yang disebut-sebut mantan pacar korban masih ditahan di Mapolres Lhokseumawe," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) NAD, Kombes (Pol) Jodi Heriyadi, di Banda Aceh, Jumat. Mengutip laporan Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kota Lhokseumawe, AKBP Benny Gunawan, ia menjelaskan bahwa Toni yang asal Sumatera Barat itu mengalami luka tembak di bagian pinggang, mulut sobek, leher dan kepalanya bocor. Kejadian itu, menurut dia, berlangsung di sebuah kamar lantai dua bank tersebut yang berjarak sekitar 75 meter dari pendopo Walikota Lhokseumawe, sehingga cukup mengagetkan masyarakat yang mendengar suara letusan senjata api itu. "Korban meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara tersangka Cut Miranda yang merupakan pacarnya langsung diamankan aparat kepolisian untuk dimintai keterangan atas kasus tersebut," kata Jodi. Senjata api yang digunakan adalah jenis pistol revolver milik BTN yang menjadi perlengkapan satpam setempat, dan tercatat menjadi inventaris yang digunakan Toni. Barang bukti senjata tersebut kini juga diamankan di Markas Polres Lhokseumawe. Tersangka Cut Miranda yang berasal dari Kabupaten Pidie itu tercatat sebagai mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Lhokseumawe. Lebih lanjut, Jodi menjelaskan dari pengakuan sementara dari tersangka menyebutkan saat kejadian itu hanya mereka berdua di dalam kamar tersebut. "Informasi sementara yang berhasil dihimpun, kejadian itu berawal ketika Toni meminta Cut Miranda untuk menikah dengannya. Tapi, tersangka menolaknya. Saat itu korban langsung meraih pistol hendak bunuh diri, kemudian tersangka menarik pistol tersebut. Saat tarik-menarik itulah senjata api meledak dan mengenai korban," katanya. Namun, lanjutnya, ada dugaan bisa saja tersangka dengan sengaja menembakkan senjata itu ke arah korban. Hal itu terindikasi karena seluruh peluru di dalam magasen di pistol tersebut diledakkan, demikian Jodi Heriyadi. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007