"Kondisi Sofia memang kurang bagus karena kelainan bawaan kembar siam yang kompleks. Sejak awal nafasnya memang kurang bagus. Setelah diberikan minum banyak, dia tidak bisa bernafas dengan spontan dan harus dibantu," kata Kepala Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUD dr Soetomo Surabaya dr Agus Harianto.
Setelah itu, tim dokter melakukan pemeriksaan CT Scan dan keadaannya memburuk, maka dilakukan operasi di kamar 403-405.
Agus mengatakan tim melakukan persiapan pada Rabu pagi. Namun saat dipindah Sofia keadaannya memburuk dan harus dilakukan operasi darurat.
"Di dalam meja operasi, Sofia kurang beruntung, nafasnya tersengal-sengal, kedinginan dan organ kurang lengkap. Akibatnya tidak bisa bertahan hidup lama pascaoperasi karena gagal fungsi multiorgan," kata dia.
Agus menjelaskan kondisi fisik kedua bayi sejak Selasa (30/1/2018) terus menurun karena posisi kedua bayi semakin hiperlodosis (dengkek) yang menyebabkan bayi mengalami sesak nafas.
"Operasi `emergency` kemarin yang kami lakukan untuk menyelamatkan bayi, kalau tidak bisa meninggal dua-duanya. Kalau operasi bisa selamat salah satu atau dua-duanya," ujarnya.
Sementara itu, keadaan Salma, kembaran Sofia sampai saat ini dalam keadaan kritis di ICU dan dalam pantauan tim dokter kembar siam RSUD Dr Soetomo.
"Saya mewakili direktur RSUD Dr Soetomo dan tim dokter mengucapkan turut berbela sungkawa saat ini kami akan terus memantau keadaan Salma," kata dia.
Pewarta: Indra Setiawan dan Willy Irawan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018