Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, di Timika, Kamis, mengatakan meski penanganan Kejadian Luar Biasa campak dan gizi buruk di Asmat sudah bisa teratasi dengan kehadiran Satgas Kesehatan Terpadu.
Walau begitu, pengerahan KRI dr Soeharso-990 ke Asmat masih dimungkinkan untuk kegiatan bakti sosial atau bakti kesehatan.
"Rencana itu ada. KRI dr Suharso bisa juga kami kerahkan ke sini dalam rangka memperkuat bakti kesehatan atau bakti sosial," kata Tjahjanto.
Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Asmat pada Kamis pagi, dia bersama rombongan yang menggunakan tiga pesawat dari Bandara Mozes Kilangin Timika melihat kondisi geografis Asmat yang penuh dengan sungai-sungai lebar sangat memungkinkan untuk kegiatan bakti kesehatan menggunakan KRI Yos Sudarso-353.
"Saya melihat dari udara muara sungai di Asmat itu lebar-lebar sehingga bisa dilintasi kapal rumah sakit TNI," ujarnya.
Dengan melihat kondisi nyata di Asmat itu, dia akan membuka komunikasi dengan berbagai instansi terkait di Jakarta, terutama dalam hal penyediaan sarana dan teknologi informasi di wilayah-wilayah terpencil Asmat.
"Kalau bisa segera dipasang VSAT di beberapa lokasi menjadi stasiun Bumi kecil milik TNI untuk memudahkan akses informasi dari kampung-kampung terpencil ke pusat," kata dia.
"Rencana itu ada. KRI dr Suharso bisa juga kami kerahkan ke sini dalam rangka memperkuat bakti kesehatan atau bakti sosial," kata Tjahjanto.
Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Asmat pada Kamis pagi, dia bersama rombongan yang menggunakan tiga pesawat dari Bandara Mozes Kilangin Timika melihat kondisi geografis Asmat yang penuh dengan sungai-sungai lebar sangat memungkinkan untuk kegiatan bakti kesehatan menggunakan KRI Yos Sudarso-353.
"Saya melihat dari udara muara sungai di Asmat itu lebar-lebar sehingga bisa dilintasi kapal rumah sakit TNI," ujarnya.
Dengan melihat kondisi nyata di Asmat itu, dia akan membuka komunikasi dengan berbagai instansi terkait di Jakarta, terutama dalam hal penyediaan sarana dan teknologi informasi di wilayah-wilayah terpencil Asmat.
"Kalau bisa segera dipasang VSAT di beberapa lokasi menjadi stasiun Bumi kecil milik TNI untuk memudahkan akses informasi dari kampung-kampung terpencil ke pusat," kata dia.
"Saya akan mendorong agar Kementerian Kominfo bisa membantu penyediaan BTS (Based Transceifer Station) menggunakan tenaga surya sehingga dapat memudahkan warga untuk melakukan komunikasi jika terjadi hal-hal yang sifatnya penting dan mendesak," katanya.
Meski wabah campan gizi buruk di Asmat sudah bisa tertangani, namun dia tetap memerintahkan Satgas Kesehatan Terpadu untuk menggelar kegiatan di Asmat selama kurun waktu 270 hari atau hampir satu tahun ke depan.
Selama kunjungan sehari di Asmat, dia bersama rombongan menemui anak-anak yang masih dirawat di RSUD Asmat di Kota Agats.
Tjahjanto juga meninjau Posko Tim Kesehatan Terpadu dan menerima laporan soal penanganan pasien campak dan gizi buruk yang telah dilakukan Tim Kesehatan Terpadu.
Dia mengatakan, Tim Kesehatan Terpadu telah menangani lebih dari 600 anak-anak dan balita yang terserang campak dan gizi buruk selama operasi kemanusiaan di Asmat.
Selain itu, sebanyak 13.336 orang, terutama anak-anak dan balita yang bermukim pada 224 kampung atau desa telah diberikan vaksinasi campak.
Jumlah pasien yang kini berobat atau dirawat di RSUD Asmat juga telah berkurang drastis, tinggal beberapa orang saja.
Wabah campak dan gizi buruk melanda Asmat sejak September 2017 hingga awal Januari.
Berdasarkan laporan resmi Kementerian Kesehatan, tercatat 71 anak-anak meninggal dunia akibat serangan campak dan masalah gizi buruk di Asmat itu.
Meski wabah campan gizi buruk di Asmat sudah bisa tertangani, namun dia tetap memerintahkan Satgas Kesehatan Terpadu untuk menggelar kegiatan di Asmat selama kurun waktu 270 hari atau hampir satu tahun ke depan.
Selama kunjungan sehari di Asmat, dia bersama rombongan menemui anak-anak yang masih dirawat di RSUD Asmat di Kota Agats.
Tjahjanto juga meninjau Posko Tim Kesehatan Terpadu dan menerima laporan soal penanganan pasien campak dan gizi buruk yang telah dilakukan Tim Kesehatan Terpadu.
Dia mengatakan, Tim Kesehatan Terpadu telah menangani lebih dari 600 anak-anak dan balita yang terserang campak dan gizi buruk selama operasi kemanusiaan di Asmat.
Selain itu, sebanyak 13.336 orang, terutama anak-anak dan balita yang bermukim pada 224 kampung atau desa telah diberikan vaksinasi campak.
Jumlah pasien yang kini berobat atau dirawat di RSUD Asmat juga telah berkurang drastis, tinggal beberapa orang saja.
Wabah campak dan gizi buruk melanda Asmat sejak September 2017 hingga awal Januari.
Berdasarkan laporan resmi Kementerian Kesehatan, tercatat 71 anak-anak meninggal dunia akibat serangan campak dan masalah gizi buruk di Asmat itu.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
