Jakarta (ANTARA News) - Indonesia berupaya meningkatkan kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan India dan mengharapkan investasi negara itu di tiga sektor industri dapat ditingkatkan.


Guna menindaklanjuti kunjungan kerja Presiden Jokowi tersebut, Airlangga menyampakan, dirinya bersama Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita melakukan audiensi dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan India, Nirmala Sitharaman pada Desember 2016.


"Dari hasil pertemuan itu, kami mengharapkan industri India bisa lebih agresif dalam berinvestasi di Indonesia, terutama di sektor baja, mesin tekstil dan otomotif," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.


Airlangga menyampaikan hal itu usai menghadiri Perayaan Hari Republik India Ke-69 di Jakarta.


Selain ketiga sektor tersebut, India berminat menanamkan modalnya di Indonesia untuk sektor industri bahan farmasi.


Untuk itu, lanjut Airlangga, pemerintah India diharapkan dapat mengirimkan kelompok kerja untuk membantu memetakan kebutuhan industri farmasi di Indonesia.


"Kami juga mendorong adanya pertukaran expert dan penguatan pelatihan vokasi antara Indonesia dengan India khususnya di industri farmasi," tuturnya.


Menurutnya, perdagangan Indonesia-India pada tahun 2017 tumbuh mencapai 43 persen jika dibandingkan 2016.


"Kami berharap, angka tersebut akan terus meningkat di tahun-tahun ke depan. Dan, kami meyakini, masih banyak potensi perdagangan dan investasi yang bisa dieksplorasi oleh kedua negara," jelasnya.


Dalam upaya meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan, kedua negara perlu memberikan fasilitas dan akses kemudahan bagi perdagangan dan akses pasar.


"Hal ini untuk meningkatkan volume perdangangan bilateral dan mengejar keseimbangan neraca perdagangan," lanjut Menperin.


Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai total perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2016 mencapai 12,9 miliar dollar AS. Neraca perdagangan Indonesia-India pada tahun 2016 surplus bagi Indonesia sebesar 7,2 miliar dollar AS.


Ekspor Indonesia ke India pada periode Januari-Juni 2017 tercatat sebesar USD 6,9 miliar atau naik 51,22 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 4,5 miliar dollar AS.


Komoditas ekspor andalan Indonesia ke India antara lain adalah minyak kelapa sawit serta turunannya, batubara, bijih tembaga, dan karet alam.


Sementara itu, pada Januari-September 2016, investasi India ke Indonesia berada pada posisi ke-25 dengan nilai realisasi mencapai 37,76 juta dollar AS pada 335 proyek.


Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 dengan realisasi investasi mencapai 33,2 juta dollar AS pada 145 proyek.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018