"Pasar pariwisata yang kami maksudkan ini adalah, kami akan melakukan penataan dan pembinaan kepala pedagang sehingga memiliki kemampauan selain menjadi pedagang juga menjadi pemandu pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Lalu Moh Faozal di Mataram, Kamis.
Untuk pembinaan pedagang, katanya, pedagang akan diberikan pengetahuan tentang pariwisata setidaknya menguasai sejarah Kota Tua Ampenan sehingga ketika sewaktu-waktu ada wisatawan yang bertanya tentang Kota Tua Ampenan mereka bisa memberikan penjelasan yang tepat dan benar.
Di samping itu, mereka juga akan diberikan informasi tetang sejumlah objek wisata di daerah ini, dengan demikian ketika ada yang bertanya tentang lokasi sebuah objek wisata, pedagang dapat memberikan informasi.
Selain itu, pedagagang kuliner di Pantai Ampenan akan diberikan pembinaan etika, bagaimana melayani tamu dengan baik, ramah sehingga memberikan kesan kepada para pengunjung.
"Pelayanan yang baik akan memberikan kesan tersendiri bagi para pengunjung dan akan menjadi promosi pariwisata yang cukup efektif. Karena itu, bila perlu pedagang kami arahkan untuk menggunakan pakaian khas daerah yang seragam," ujarnya.
Dispar NTB juga akan mengalokasikan anggaran Rp200 juta untuk penataan properti pedagang kaki lima (PKL) di Pantai Ampenan.
"Kami tidak ingin, PKL Pantai Ampenan seperti pasar tradisional Kebon Roek, karenanya propertinya harus mendukung untuk dijadikan pasar pariwisata," katanya.
Karenanya, pihaknya segera membuat desain properti yang digunakan pedagang memiliki standar yang jelas sehingga bernuansa pariwisata (tourism).
Penataan PKL Ampenan ini sekaligus sebagai persiapan kegiatan Naval Exercise yang akan dihadiri sekitar 5.000 tentara dari 35 negara serta menghadirkan 60 kapal perang yang akan berlangsung tanggal 5-9 Mei 2018.
"Kawasan Ampenan dan Stadion Malomba akan menjadi pusat kegiatan tersebut, sehingga harus kita tata dan siapkan agar kondisinya tidak mengecewakan para tamu," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018