Beijing (ANTARA News) - Sejumlah remaja dari Indonesia mendapatkan pembekalan mengenai sistem perdagangan berbasis elektronik (e-commerce) selama dua hari di Taman Xixi milik Alibaba Group Holding Ltd di Hangzhou, China.
Pelatihan di markas utama Alibaba, salah perusahaan "e-commerce" terbesar di dunia, pada Senin (28/1) hingga Selasa (29/1) itu di bawah koordinasi perusahaan logistik global J&T yang beroperasi di Indonesia.
Sebanyak 147 delegasi dari platform "e-commerce" dari Indonesia, seperti Tokopedia dan Bukalapak tersebut mendapatkan pelatihan tentang rancangan tampilan agar mudah dipahami audiens dalam mempromosikan produk baru melalui "e-commerce", demikian media resmi China melaporkan, Kamis.
Selain itu mereka juga diajari sistem penataan gudang, sistem manajemen, dan pengaturan tim dalam menjalankan bisnis tersebut oleh raksasa "e-commerce" itu.
Jack Ma selaku CEO Alibaba telah menjadi idola baru bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Sejumlah perusahaan rintisan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (start up) dan para pedagang berbasis daring di Indonesia mempelajari pengalaman China dalam bisnis tersebut, tulis China Daily.
Taobao dan TMall yang dioperasikan oleh Alibaba telah mengubah gaya hidup masyarakat daratan Tiongkok. Kedua platform tersebut telah menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat karena selain mudah didapat dan efisien dari segi waktu dan biaya, barang-barang yang ditawarkan Taobao dan TMall lebih beragam.
Meskipun petunjuk dan pengoperasian aplikasinya menggunakan Bahasa Mandarin, tidak sedikit warga negara asing di China yang berbelanja melalui Taobao dan TMall.
Alibaba merupakan salah satu retailer "e-commerce" terbesar di dunia sejak April 2016 yang beroperasi di lebih dari 200 negara.
Pada 2017 perusahaan yang juga mengendalikan operasional platform belanja Lazada di kawasan Asia Tenggara tersebut mencapai 158,273 miliar RMB (Rp316 triliun).
Hingga November 2017, Alibaba memiliki 550 juta pelanggan dari pengguna aktif telepon seluler di seluruh dunia.
Keuntungan dari nilai penjualan daring perusahaan yang bermarkas di Ibu Kota Provinsi Zhejiang tersebut mengalahkan sejumlah kompetitornya dari Amerika Serikat, seperti Walmart, Amazon, dan eBay.
Pada bulan Agustus 2017, Alibaba memberikan suntikan permodalan sebesar Rp14,7 triliun kepada Tokopedia.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018