Moskow (ANTARA News) - Rusia telah melakukan percobaan yang berhasil atas rudal antar-benua yang berpangkalan di laut miliknya dari sebuah kapal selam nuklir, militer mengatakan Kamis. Percobaan rudal balistik baru Bulava itu dilakukan di Laut Putih, lepas pantai baratlaut Rusia, jurubicara militer, Igor Dygalo, mengatakan. "Hululedak Rudal itu tiba dalam batas waktu yang diramalkan" di tempat latihan percobaan Kura di daerah Kamkhatka di ujung timur Rusia, jurubicara tersebut menambahkan, seperti dilaporkan AFP. Rudal itu ditembakkan dari kapal selam yang sama, Dmitry Donskoy, yang digunakan untuk percobaan yang gagal Oktober lalu. Dua percobaan lainnya gagal dalam beberapa tahun belakangan. Percobaan itu terjadi di tengah kemarahan Rusia terhadap rencana AS untuk menempatkan radar pencari jejak-rudal yang sangat ampuh di Republik Cheko dan juga pencegat rudal di Polandia untuk menghadapi apa yang mereka katakan sebagai ancaman terhadap keamanan global. Rudal Bulava memiliki jangkauan tembak 8.000 Km dan dapat diperlengkapi dengan sebanyak 10 hululedak peluru kendali yang ditargetkan secara individual. Menurut pers Rusia, Moskow pertama melakukan tembakan percobaan Bulava pada September 2005 dan telah melakukan percobaan yang berhasil pertama pada Desember tahun itu. Sedikitnya 10 lagi percobaan Bulava berada di saluran untuk 2008, kata kantor berita Rusia. Bulava dirancang untuk persediaan kelas kapal selam baru Rusia Borei dan Moskow telah membicarakan mengenai kemampuan rudal itu untuk menembus perisai rudal potensial. Pada 29 Mei, Rusia mengumumkan percobaan yang berhasil RS-24, rudal antar-benua baru lainnya dengan banyak hululedak yang Moskow hadirkan sebagai tanggapan terhadap ambisi perisai pertahanan rudal Washington. Rusia juga telah memulai produksi massal rudal strategis Topol-M, yang berpangkalan di darat sama dengan Bulava, Wakil Perdana Menteri Pertama Rusia Sergei Ivanov mengatakan Selasa. "Kami sekarang sedang bergerak ke tahap persenjataan kembali yang sangat penting untuk kekuatan strategi nuklir dan kekomplekan taktik kami," katanya seperti dikutip oleh kantor berita Interfax. "Itu bukan bentuk aslinya tapi produksi massal," katanya. Topol-M dikenal oleh NATO sebagai SS-27 dan merupakan rudal balistik antar-benua tiga tingkat dengan jangkauan tembak 10.000 Km yang dapat digelar pada anjungan peluncuran bergerak atau tak bergerak. Rudal itu 22,7 meter panjangnya dengan garis tengah 1,95 meter dan berat 47 ton. "Iskander-M adalah rudal taktis jarak-pendek yang dikenal NATO sebagai SS-26. Ivanov mengumumkan Juli 2006 bahwa pada 2015 pasukan bersenjata Rusia akan diperlengkapi dengan 69 rudal Topol-M dan sekitar 60 Iskander-M. (*)

Copyright © ANTARA 2007