Madrid (ANTARA News) - Francisco Nunez Olivera, pensiunan petani yang disebut sebagai pria tertua di dunia, wafat pada Selasa (30/1), sebulan berselang setelah ia berulang tahun ke-113.
Wali Kota desa Bienvenida, Antonio Carmino, membenarkan kematian Nunez Olivera. Ia tinggal di Bienvenida, yang terletak di barat daya Spanyol, sepanjang hidupnya.
"Ini hari yang sangat dingin dan yang paling menyedihkan," kata Carmona, dilansir dari AFP.
Lahir pada 13 Desember 1904, Nunez Olivera baru berusia 10 tahun saat Perang Dunia I terjadi
Menurut kerabatnya, rahasia umur panjang Nunez Olivera adalah makan
sayuran yang dia tanam di tanahnya sendiri dan segelas anggur merah setiap hari.
Setiap pagi, untuk sarapan, dia akan memesan kue bolu dengan minyak zaitun dan segelas susu.
Hingga usia 107, dia masih pergi keluar untuk berjalan-jalan seorang diri setiap hari, menurut laporan media Spanyol yang mengulas hari ulang tahun terakhirnya.
Semasa hidupnya, ia ikut Perang Rif di paruh pertama 1920an, perang antara Spanyol dengan suku Berber dari pegunungan Rif di Maroko.
Ia juga hidup di masa kepemimpinan diktator Jenderal Francisco Franco periode 1936-1975.
Menurut koran El Mundo, dia salah satu dari 32 orang yang berusia 90 tahun di desa tersebut.
Meski media Spanyol menyebut Nunez Olivera sebagai orang tertua di dunia, namanya tidak muncul dalam daftar yang tercatat oleh Gerontology Research Group, oraganisasi yang memvalidasi usia orang-orang terpanjang di dunia.
Kelompok yang berbasis di AS itu mencantumkan nama Masazou Nonaka asal Jepang yang lahir pada 25 Juli 1905 yang membuatnya berusia 112 tahun, sebagai pria tertua di dunia.
Carmona mengatakan ada dokumen untuk membuktikan bahwa Olivera sebenarnya lebih tua dari orang yang dicatat di rekor tersebut.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018