Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI) Indonesia Hamdan Zoelfa menemui Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di rumah dinas Kapolri di Jakarta, Rabu siang, untuk mengklarifikasi pidato Tito yang memerintahkan jajarannya memperkuat ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
"Iya benar. Untuk membicarakan masalah video yang viral. Ingin mengklarifikasi saja," kata Hamdan Zoelfa saat dihubungi wartawan, Rabu.
Dalam pertemuan tersebut, Hamdan yang merupakan pakar hukum tata negara datang ke rumah dinas Kapolri di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bersama delapan petinggi DPP Syarikat Islam Indonesia.
Sebelumnya, Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain membuat surat terbuka yang diunggah di akun Facebook-nya untuk menanggapi pidato Kapolri tersebut.
Dalam surat terbuka itu, Zulkarnain mengatakan memprotes keras perkataan Tito yang tidak menganggap perjuangan umat Islam di luar ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
"Saya sangat kecewa dan berkeberatan atas pidato Kapolri yang saya nilai provokatif, tidak mendidik, buta sejarah, tidak berkeadilan dan rawan memicu konflik," kata Zulkarnain.
Pihaknya meminta Kapolri Tito untuk segera meminta maaf kepada umat Islam dan menarik isi pidato tersebut. "Saya dan umat menunggu pernyataan maaf dari Kapolri," kata dia.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018