Athena (ANTARA News) – Yunani pada Selasa (30/1) ingin Makedonia mengambil nama yang "tidak bisa diterjemahkan" guna menyelesaikan sengketa di antara kedua negara yang sudah berlangsung lama.
Yunani menilai nama "Makedonia" sebagai bagian dari warisan kebudayaannya sendiri – itu juga merupakan nama sebuah provinsi di Yunani yang dianggap sebagai pusat kekaisaran kuno Aleksander Agung.
Pemerintah Yunani khawatir bahwa penggunaan nama oleh negara tetangganya berarti sebuah klaim terhadap wilayah di teritorialnya sendiri.
Sebuah upaya baru untuk menyelesaikan sengketa itu, yang belum terselesaikan sejak kemerdekaan Makedonia pada 1991, dipimpin oleh mediator PBB Matthew Nimetz.
"Hal pertama yang akan didiskusikan adalah nama dalam bahasa negara tetangga yang tidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa lain," kata Menteri Luar Negeri Nikos Kotzias kepada televisi ERT.
Kotzias mengatakan untuk perjanjian di masa mendatang harus diratifikasi oleh parlemen Yunani, dan bahwa perlu ada perubahan terhadap konstitusi Makedonia, AFP.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018