"Timnas U-16 itu tim dalam masa pengembangan, bukan tim prestasi. Dengan ikut turnamen di Jepang kami ingin mereka berkaca dan mengetahui standar permainan sendiri seperti apa," ujar Direktur Teknik PSSI Danurwindo di Jakarta, Selasa.
Danurwindo melanjutkan, PSSI berharap setelah turnamen Jenesys atau "The Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youth" itu, Timnas U-16 bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
Selain itu, para punggawa Timnas U-16 diharapkan pula dapat menambah kualitas teknik mereka.
Sehingga ke depan, timnas ini diharapkan bisa masuk 10 besar di Asia. Apalagi, timnas U-16 juga akan bermain di Piala Asia U-16 di Malaysia pada 20 September-7 Oktober 2018.
Dikutip dari laman PSSI, turnamen Jenesys merupakan sebuah kompetisk undangan dari Jepang yang diikuti oleh tuan rumah Jepang serta 10 negara Asia Tenggara lainnya yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Timor Leste, Kamboja, Laos, Myanmar Thailand, dan Vietnam.
Dan tidak cuma bertanding, para pemain di turnamen ini juga akan belajar mengenai sepak bola dan budaya di Jepang.
Adapun dalam turnamen yang digelar di Yamazakura Kirishima Miyazaki Prefectural Comprehensive Sports Park itu, pelatih Tim Nasional U-16 Fakhri Husaini hanya diperbolehkan membawa 18 orang pemain dan enam ofisial tim.
"Target kami adalah menjadi pemenang. Namun yang paling penting dari itu adalah mereka bisa mengambil pelajaran dari program tersebut," kata Fakhri.
Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018