Malang (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meresmikan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan Laboratorium Pembelajran Energi Tenaga Surya yang dimiliki SMA Negeri 8 Kota Malang yang merupakan pertama di Indonesia, pada Selasa.
"Saya percaya bila konsolidasi energi terus mampu kita galang, berbagai gerak program pembangunan utamanya di bidang pendidikan akan dapat terwujud sebagaimana yang kita harapkan bersama," kata Mendikbud di sela peresmian PLTS dan Laboratorium penunjang di SMAN 8 Kota Malang di Malang, Jawa Timur.
Ia menilai Paiton Energy sudah tepat memberikan CSR-nya di SMAN 8 Malang, karena sekolah ini memiliki daya riset yang tinggi, sehingga tidak salah jika alumni sekolah ini banyak yang sukses di bidangnya masing-masing, apalagi dengan adanya laboratorium tersebut, ke depan diharapkan SMAN 8 Malang mampu melahirkan banyak periset muda yg mumpuni.
Pada kesempatan itu Mendikbud berharap agar apa yang telah diterima SMAN 8 Malang tersebut juga dapat digunakan serta di rawat keberadaannya demi menunjang pengembangan pendidikan di sekolah tersebut. Selain itu, produk PLTS itu juga ditularkan ke sekolah-sekolah lainnya, sebab masih puluhan ribu sekolah di Tanah Air yang belum terakses listrik.
Ia mengemukakan sekitar 90 ribu sekolah di seluruh wilayah Indonesia belum mendapatkan jaringan listrik an terkoneksi dengan internet untuk kepentingan pembelajaran.
Sebenarnya, lanjutnya, di Papua sudah ada bantuan jaringan listrik tenaga surya dari Kementerian ESDM, namun tidak terawat sehingga rusak dan tidak bisa digunakan lagi. "Dengan kondisi masih banyaknya sekolah yang belum terakses jaringan internet dan aliran listrik ini, problem pendidikan kita cukup berat," ucapnya.
Oleh karena itu, kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu, pihaknya akan terus menggalakkan program afirmasi dengan memprioritaskan siswa-siswi dari wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
Sementara itu, Direktur PT Paiton Energy, Syakib Bafagih mengatakan ke depan akan dimulai dengan clean energy sehingga tak salah jika SMAN 8 menerima bantuan solar cell sebagai wujud Corporate Social Responsibility dari PT Paiton Energy. "CSR yang kami kucurkan tidak hanya menyentuh dunia pendidikan, tapi juga banyak bidang, termasuk kewirausahaan dan penguatan ekonomi UMKM, serta lingkungan," ujarnya.
PLTS tersebut merupakan hasil kerja sama SMAN 8 dengan PT Paiton Energy dan Institut Ekonomi Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA). Pembangunan fasilitas PLTS tesrebut dilakukan mulai 2017 dan mendapat bantuan juga dari alumni SMAN 8.
PLTS ini berkapasitas 15,36 on-grid dengan 50 panel dan menghabiskan dana Rp1,5 miliar. Kapasitas ini cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di sekolah tersebut.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018